LAPORAN PENDAHULUAN KOMUNITAS GERONTIK DI PANTI SOSIAL LANJUT USIA JAKARTA
LAPORAN PENDAHULUAN KOMUNITAS GERONTIK DI PANTI
SOSIAL LANJUT USIA JAKARTA
1. LATAR BELAKANG
Dalam era globalisasi ini bangsa Indonesia mengalami berbagai kemajuan. Hal ini merupakan hal yang positif karena dengan kemajuankemajuan tersebut maka bisa membawa bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik. Olah raga adalah bentuk latihan fisik yang memberikan pengaruh baik (positif) terhadap tingkat kemampuan fisik seseorang apabila dilakukan dengan baik dan benar. Hasil survey yang dilakukan oleh depertemen kesehatan pada tahun 1992- 1993 menemukan bahwa sekitar bahwa 90% usia lanjut memiliki tingkat kesegaran jasmani yang rendah, terutamapada komponen daya kardio respirasi dan kekuatan otot.
Usia lanjut merupakan masa menurunnya kondisi dan fungsi tubuh. Banyak masalah yang mungkin muncul pada lansia sehubungan dengan kondisi dan faktor yang mempengaruhi lansia itu sendiri, yang diantaranya meningkatnya penyakit degeneratif.
Menurut Partini Suadirman dalam Sri Salmah (2010), masalah utama yang dihadapi lansia pada umumnya adalah:
1. Biologi: kulit, rambut, gigi, penglihatan, mudah lelah, dan lamban.
2. Kesehatan: rentan terhadap berbagai penyakit
3. Psikis dan Sosial: kesepian, perasaan tidak berguna, kurang percaya diri, dan harga diri.
Menurut Laporan Pelaksanaan Home Care Service (2011), Indonesia menempati peringkat ke-10 dunia untuk populasi manusia lansia. Pada 2020 diperkirakan jumlah lansia mencapai 28,8 juta atau 11% dari total populasi penduduk, karena itu masalah lansia tidak boleh diabaikan karena kesejahteraan lansia adalah tanggung jawab semua pihak, bukan hanya pemerintah tetapi juga masyarakat.
Berdasarkan Survey Mawas Diri (SMD) yang di lakukan pada tanggal 9 Febuari 2016 di dapatkan bahwa lansia dengan rematik sebanyak 7 (53,8), lansia dengan hipertensi sebanyak 2 (15,4%), lansia dengan Diabetis mellitus 1(7,7%) dan lansia tidak dengan penyakit/sehat sebanyak 3 (23,1%).
Dengan banyaknya lansia yang menderita Reumatik dan hipertensi dikhawatirkan status kesehatan lansia akan menurun dan menjadi tanggungan bagi keluarga. Pada saat pengkajian sebagian besar para lansia tidak mengetahui bahwa dirinya menderita hipertensi, hal ini dikarenakan mereka tidak pernah mengontrolkan kesehatannya, selain itu salah satu faktor presipitasi dari hipertensi adalah pola hidup terutama makanan yang kurang sehat, misal: bagi lansia di wisma anggrek vanda, seruni dan katelia, ikan asin merupakan salah satu makanan pokok yang harus ada setiap hari untuk lauk pauk, selain itu mereka juga sering mengkonsumsi kacang-kacangan dan kurangnya lansia dalam olahraga (senam).
Masalah-masalah yang dihadapi oleh lansia tersebut membuat lansia membutuhkan banyak bantuan dari berbagai pihak. Bantuan-bantuan tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan sosial dalam kehidupannya. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan sosial bagi lansia dan implementasi yang tepat untuk menangani masalah – masalah tersebut. Kami program profesi keperawatan STIKes Muhammadiyah Jakarta JAKARTA akan melakukan penyuluhan kesehatan tentang rematik.
Dari data diatas dapat disimpulkan ada beberapa masalah kesehatan di lingkungan 1 kelurahan Sidodadi kecamatan Kedaton:
1. Resiko penurunan kesehatan pada lansia (penyakit Rematik dan hipertensi) b.d kurangnya pengetahuan lansia tentang penyakit rematik dan pola hidup kurang sehat pada lansia di panti sosial tresna werdha (PSTW) JAKARTA
2. Resiko peningkatan masalah kesehatan pada lansia (penyakit rematik dan Hipertensi) berbasis lingkungan dan pola hidup kurang sehat pada lansia di panti sosial tresna werdha (PSTW) JAKARTA
3. Defisit perawatan diri pada lansia di panti sosial lanjut usia atau PSTW JAKARTA b.d kurangnya pengetahuan lansia terhadap kebersihan diri.
Dari masalah diatas maka perlu dilakukan pembahasaan masalah kesehatan di Panti Sosial Lanjut Usia JAKARTA.
2. RENCANA KEGIATAN
a. Kegiatan :
1. Penyuluhan kesehatan tentang rematik dan hipertensi dan demonstrasi
perawatan alternative
2. Terapi modalitas (senam lansia)
3. Terapi modalitas (Kegiatan bersih-bersih wisma dan personal hygiene pada
lansia)
b. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui dan meningkatkan derajat kesehatan khususnya pada lansia di Panti Sosial Lanjut Usia JAKARTA
2. Tujuan Khusus
Lansia mengetahui penyebab rematik dan hipertensi
Memberikan wawasan dan pengetahuan lansia dalam menjaga kesehatan tubuh
Menumbuhkan motivasi (lansia) dalam mencegah hipertensi dan rematik
Menumbuhkan motivasi lansia untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan
3. RANCANGAN KEGIATAN
Topik : Pendidikan kesehatan rematik dan demonstrasi perawatan alternative, senam lansia, bersih-bersih
Metode : - Ceramah
- Tanya Jawab
- demonstrasi
Media : LCD, laptop, leaflet, lembar balik,
Hari/ tanggal :
Waktu : 08.00 WIB s/d Selesai
Tempat : Joglo PSTW JAKARTA
Pengorganisasian :
Waktu : 08.00 WIB s/d selesai
Kelompok : Satu (1)
Tempat :
Ketua :
Bendahara :
Sekretaris :
Anggota :
4. KRITERIA EVALUASI
1. Kriteria Struktur
1. Konsul pra planning dengan pembimbing
2. Mengadakan kontrak dengan lansia di wisma anggrek vanda, seruni, katelia
3. Minimal 95% lansia dapat mengikuti kegiatan
2. Kriteria proses
1. Pelaksanaan sesuai dengan waktu yang telah di jadwalkan
2. Lansia mengikuti kegiatan dengan aktif dan kooperatif
3. Lansia bertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti
3. Kriteria hasil
1. Lansia bersedia memperkenalkan diri dan mau bekerja sama
2. Lansia dapat mengungkapkan harapan-harapan dari kegiatan.
Posting Komentar untuk "LAPORAN PENDAHULUAN KOMUNITAS GERONTIK DI PANTI SOSIAL LANJUT USIA JAKARTA "
Posting Komentar