Makalah Keunggulan Komparatif Ternak Di Setiap Provinsi Indonesia


Ceritanya saya lagi bersih-bersih google drive... nemu data tugas SMP yang dibuang sayang, jadi lebih baik saya post disini. Ini adalah tugas yang cukup merepotkan dulu karena harus cari data keunggulan ternak tiap provinsi kalau ada data yang cuman satu baris itu udah bawaan dari sananya entah bagaimana ceritanya keunggulan komparatif begitu bentuknya. Intinya ini artikel berisi data sektor peternakan tiap provinsi yang ane rangkum dulu di tahun 2016. Sebenarnya kalau dilihat dari stukturnya ini tidak termasuk makalah, cuman karena dulu dibilang ibu gurunya bentuknya makalah ya sudahlah nurut saja Jikalau diperlukan silahkan di copas Contoh lain tentang artikel yang ane buat di tahun 2016 itu adalah Cara Membuat Makalah yang mungkin harus anda baca untuk lebih memahami cara pembuatan makalah.

1. Aceh

Kepala Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan (Dinkeswannak) Aceh, Rahmandi, yakin dinasnya mampu membina para peternak untuk memenuhi kebutuhan daging dan telur di Aceh.

Katanya, saat ini kebutuhan telur ayam mencapai 1,3 juta butir/hari, sementara kebutuhan untuk daging sapi di Aceh juga sangat tinggi. Sayangnya, kebutuhan telur ayam untuk Aceh masih tergantung pasokan dari daerah lain, yaitu dari Sumatera Utara.

2. Sumatera Utara

Jenis Hewan Ternak :Kambing,Sapi dan Kerbau

3. Bangka Belitung

Jenis Hewan Ternak:Kambing,Domba dan Sapi

4. Riau

Jenis Hewan Teranak:Sapi,Kambing,Bebek,Ayam Kampong,ayam potong dan itik.

5. Bengkulu

jenis hewan ternak:kambing,kelinci dan unggas.

6. Sumatera Selatan

jenis hewan ternak:kambing dan kerbau

7. Lampung

jenis hewan ternak:sapi dan kambing

8. Jakarta

Jenis hewan ternak

1, Pasar Hewan Ambarawa

Alamat : Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah

Hari Pasaran : Tiap Pon (paling ramai jika bertepatan dengan hari minggu (minggu pon)

Ternak : Sapi, Kerbau, Kambing dan domba, mampu menampung sekitar 800 - 1000 ekor ternak sapi dan kerbau.

2. Pasar Hewan Pakem

Alamat : Tegal Pakembinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta

Hari Pasaran : Legi

Ternak : Sapi dan Kambing, luas area sekitar 400 m2

3. Pasar Hewan Ambarketawang

Alamat : Gamping, Sleman, Yogyakarta 

Hari Pasaran : Pahing

Ternak : Sapi, Kambing, Domba, kapasitas 700 ekor sapi dan 300 kambing/domba

4. Pasar Hewan Jatinom

Alamat : Desa Bonyokan, Jatinom, Klaten

Hari Pasaran :

Ternak : Sapi, Kambing, Domba. Luas area sekitar 1000 m2

5. Pasar Munggi

Alamat: Gunung Kidul

Hari Pasaran : Kliwon

Ternak : Sapi, Kerbau, Kambing


9. NTT

Sub sektor peternakan merupakan penyumbang protein hewani untuk kebutuhan masyarakat lokal maupun masyarakat di luar Nusa Tenggara Timur. Tujuh jenis ternak menunjukkan perkembangan populasi netto sebesar 1,87%, Kenaikan tertinggi di sumbangkan oleh kambing (3,85%) dan babi (3,37%), sedangkan pertumbuhan negatif disumbangkan oleh domba, perkembangan pengeluaran ternak, perdagangan antar pulau sapi sebagai ternak niaga utama mengalami penurunan sebesar 19,47%, sekalipun secara agregat pengantar ternak besar mengalami pertumbuhan sebesar 7,94%. Akan hasil pemotongan ternak, secara agregat terjadi kenaikan sebesar 1,89%. Jika dibandingkarn antara pengantar pemotongan, terlihat bahwa pemotongan sapi mengalami lonjakan yang lebih besar daripada pengantarpulauannya, hal ini menunjukkan daya serap daging sapi untuk pasar lokal mengalami peningkatan.


10. NTB

Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu daerah produsen dan pemasok utama ternak potong dan bibit untuk kebutuhan berbagai daerah di Indonesia. Daya dukung pengembangan agribisnis berbasis peternakan antara lain potensi ketersediaan ternak secara kualitas dan kuantitas, sumber daya lahan, dan pakan ternak, dukungan semua produksi, pola peliharaan secara kelompok, bebas beberapa penyakit menular serta masih terbukanya peluang pasar domestik dan ekspor. Sapi NTB adalah jenis (ras) sapi Bali, yang termasuk komoditas unggulan NTB serta memiliki pasar domestik dan ekspor. Di samping sapi dan kerbau, komoditas penunjang lainnya adalah babi, kambing& kuda, ayam, dan itik.


11. KALBAR

Hasil budi daya peternakan di Kalbar juga mempunyai potensi yang cukup menjanjikan. Hasil ternak utama di Kalbar 1997 adalah sebagai berikut: sapi 163.295 ekor, kambing 110.072 ekor, babi 331.786 ekor, ayam ras 1.743.750 ekor, ayam potong 14.335.390 ekor, ayam kampung 4.043.892 ekor, itik 326.090 ekor, dan kerbau 6.398 ekor.


12. KALTIM

Oleh karena paradigma baru pembangunan peternakan tidak lagi menempatkan peternak hanya sebagai objek, tetapi sekaligus sebagai subjek pembangunan yang berperan sebagai pelaku ekonomi penting. Sehingga ke depan diharapkan dapat mencapai visi pembangunan peternakan, yaitu Terciptanya peternakan modern, tangguh dan efisien berbasis sumber daya lokal dalam mewujudkan masyarakat yang sehat dan produktif. Perkembangan produksi peternakan Kalimantan Timur tahun 2005 sampai dengan tahun 2006 tercatat, produksi ayam buras tahun 2005 sebanyak 2.754.600 ekor dan tahun 2006 sebanyak 2.809.692 ekor terdapat peningkatan rata - rata 2,00 % pertahun. dan produksi ayam pedaging tahun 2005 sebanyak 25.828.000 ekor tahun 2006 sebanyak 26.344.560 ekor terdapat peningkatan rata รข€“ rata sebesar 2,00 % pertahun

13. KALTENG

Populasi ternak utama pada 1998 menunjukkan jumlah seperti berikut: sapi potong 52.260 ekor; kerbau 10.172 ekor; kambing 24.712 ekor; domba 2.880 ekor; babi 153.934 ekor; ayam buras 2.415.394 ekor; ayam ras 20.325 ekor; ayam broiler 1.284.415 ekor; itik 150.731 ekor.


14. KALSEL

Dari hasil pencapaian populasi ternak di Kalimantan Selatan selama empat tahun terakhir ini, khususnya mencermati perkembangan dari tahun 2006 sampai dengan Juni 2009 sektor ini mengalami pertumbuhan yang menggembirakan. Artinya target sasaran teknis yang ditetapkan telah dapat dicapai , bahkan kenaikan angka populasi ternak terus meningkat rata-rata 4,50 % per tahun. Keberhasilan sektor peternakan ini meliputi jenis ternak besar, kecil dan unggas


15. SULSEL

Berbagai jenis peternakan berkembang di sana, terutama ternak sapi, kerbau, ayam, itik, kambing dan sebagainya. jumlah populasi ternak 2005 sebanyak 28.942.526 ekor per tahun dan produksi peternakan mencapai 26.747.228,47 ton per tahun. Populasi ternak tahun 2004 untuk sapi mencapai 738.140 ekor, kerbau 133.467 ekor, kuda 118.101 ekor, kambing 555.927 ekor, babi 448.869 ekor, ayam ekor dan itik 4.118.276 ekor. Sedangkan pada tahun 2005 jumlah populasi kerbau 171,790 ekor, kuda 130.319, sapi 567.749 ekor, babi 570.917 ekor, dan itik 3.534.280 ekor. Pada 2006 populasi kerbing sebanyak 245.350 ekor, kuda 124.254 ekor, ayam sebanyak ekor dan itik sebanyak 4.765.428 ekor.


16. SULTENG

Potensi peternakan, hewan ternak didominasi oleh sapi dengan jumlah produksi sebanyak 189.145 ekor, kambing sebanyak 188.452 ekor, kerbau sebanyak 4.491 ekor, kuda sebanyak 3.315 ekor, dan domba sebanyak 2.211 ekor. Sedangkan hewan unggas didominasi oleh ayam pedaging dengan jumlah populasi mencapai 2.522.000 ekor, lalu disusul oleh ayam kampung sebanyak 2.008.549 ekor, ayam ras (petelur) sebanyak 376.214 ekor, itik sebanyak 210.784 ekor. Sektor peternakan setiap tahunnya menghasilkan populasi yang jumlahnya sangat besar. Peternakan sapi menghasilkan produksi daging sebanyak 2.988,17 ton, peternakan babi menghasilkan sebanyak 2.320,19 ton, kambing sebanyak 84,69 ton, peternakan kerbau sebanyak 38,19 ton, peternakan domba menghasilkan produksi daging sebanyak 24,75 ton, Peternakan ayam ras (petelur) menghasilkan telur sebanyak 299,06 ton, peternakan ayam ras (pedaging) menghasilkan produksi daging sebanyak 2.006,01 ton, peternakan ayam kampung menghasilkan produksi daging sebanyak 1.876,14 ton dan peternakan itik sebanyak 105,18 ton.


17. SULBAR

Di sektor peternakan, pada 2005 ternak besarnya terdiri atas 75.301 ekor sapi, 12.421 ekor kerbau dan 8.285 ekor kuda. Sementara ternak kecilnya terdiri atas 179.530 ekor kambing dan 102.866 ekor babi. Populasi itik berjumlah 1.661.893 ekor, ayam ras sebanyak 178.958 ekor dan ayam kampung mencapai 4.033.262 ekor, Produksi peternakan meningkat pada 2006, mencakup 88.511 ekor sapi, 15.456 ekor kerbau, 10.789 ekor kuda, 243.235 ekor kambing dan 122.948 ekor babi. Populasi unggas juga bertambah, mencakup ayam kampung 4.891,449 ekor, ayam potong sebanyak 447.795 ekor, ayam petelur sebanyak 180.651 ekor dan itik sebanyak 1.716.252 ekor.


18. GORONTALO

Populasi ternak di Provinsi ini adalah 197.821 sapi potong dengan produksi rata-rata 2.817.969 kg, selain itu terdapat juga 16 ekor sapi perah, 92.168 ekor kambing, 4.709 ekor babi dan 2.670 ekor kuda. Untuk unggas, yang terbanyak adalah ayam buras sekitar 1.568.925 ekor dengan produksi 1.988.898 kg. Selain itu juga terdapat ayam ras petelur (285.331 ekor), ayam ras pedaging (535.200 ekor) dan itik (68.591 ekor)


19. SULAWESI TENGGARA

Sektor peternakan didominasi oleh ternak sapi, kambing, domba, babi, dan itik. Populasi sapi potong pada 2005 sebanyak 212.000 ekor, jumlah pemotongan pertahun mencapai 24.020 ekor dan pertumbuhan populasi mencapai 2%. Pada hewan ternak kecil, jumlah populasi kambing tahun 2005 adalah 90.089 ekor, domba sebanyak 240 ekor dan babi mencapai 27.760 ekor.

Hewan unggas, antara lain ayam buras populasinya mencapai 7.431.140 ekor dan ayam petelur 40.820 ekor. Jumlah peternak mancapai 443.600 ton. Jumlah populasi ayam pedaging 810.000 ekor dengan jumlah peternak 232 orang. Rata-rata produksi pertahun daging yang dihasilkan sebanyak 648.560 ton perbulan.


20. MALUKU

Jumlah ternak untuk tahun 2005, antara lain: sapi sebanyak 66,578 ekor, kerbau 22,607 ekor, kambing 146,193 ekor, domba 13.873 ekor, babi 110,896 ekor dan kuda 8.820 ekor. Produksi perikanan di tahun 2004 sebesar 425.671,4 ton, naik menjadi 453.380,6 ton atau sebesar 6,51% di tahun 2005.

21. MALUKU BARAT

KERBAU

Jumlah Produksi : 23,100 kg

Jumlah Populasi : 15,246 ekor

Jumlah Pemotongan : 202 ekor

Penyebaran Terbesar di Kecamatan Moa


KAMBING DAN DOMBA

Jumlah Produksi : 143,931 kg

Jumlah Populasi : 51,852 ekor

Jumlah Pemotongan : 11,830 ekor


SAPI

Jumlah Produksi : 267,836 kg

Jumlah Populasi : 10,327 ekor

Jumlah Pemotongan : 1, 132 ekor

Penyebaran Terbesar di Kecamatan Letti

22. PAPUA

Populasi ternak besar dan kecil selama tahun 2005 umumnya naik. Ternak kerbau pada 2005 naik 14,54% dari 1.131 ekor pada 2004 menjadi 1.292 ekor pada tahun 2006, sementara ternak kuda dari 1.576 ekor pada 2004 menjadi 1.501 ekor pada 2005 lalu meningkat menjadi 2.061 ekor pada 2006. Kenaikan persentase dialami ternak sapi (8,6%), kambing (5,37%) dan babi (19,50%). Populasi ternak kecil, antara lain ini kampung naik 18,99%, ayam pedaging naik 90% dan ayam ras petelur meningkat 19,58%.

23. PAPUA BARAT

Di sektor peternakan, pada 2006 tercatat populasi sapi potong berjumlah 29.126 ekor, jumlah pemotongan per tahun 30.167 ekor, produksi daging sapi 657 ton/tahun dan rata-rata kepemilikan 4 ekor. Ternak kecil berupa kambing dengan jumlah produksi 18.144 ekor dan jumlah populasi 100,98 ton/tahun dan babi sebanyak 35.977 ekor dengan jumlah produksi 571,96 ton/tahun. Lalu unggas meliputi ayam buras dengan jumlah populasi 534.845 ekor, ayam petelur sebanyak 367.243 ekor/tahun dengan jumlah produksi telur sebanyak 289,67 ton/tahun dan jumlah peternak 35.000 peternak serta rata-rata kepemilikan per peternak 10 ekor/kk, ayam ras pedaging sebanyak 465.765 ekor/tahun dengan jumlah produksi telor sebanyak 33.587 ton/tahun dan jumlah peternak 55.211 peternak serta rata-rata kepemilikan per peternak 80 ekor/kk, itik sebanyak 94.511 ekor/tahun dengan jumlah produksi telur sebanyak 23.251 ton/tahun dan jumlah peternak 409,33 butir/tahun serta rata-rata kepemilikan per peternak 4 ekor/kk.

 


Posting Komentar untuk "Makalah Keunggulan Komparatif Ternak Di Setiap Provinsi Indonesia"