CONTOH MAKALAH TENTANG WATERFALL
MAKALAH TENTANG WATERFALL
Di Susun Oleh :
Nama : contohmakalahgan.blogspot.com
Kelas : contohmakalahgan.blogspot.com
SEKOLAH
TINGGI ILMU CONTOHMAKALAHGAN.BLOGSPOT.COM
KOTA
TAHUN
AJARAN 2015 / 2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur Kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas anugerah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan “MAKALAH TENTANG WATERFALL” ini
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini selain untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih memperluas pengetahuan para mahasiswa khususnya bagi penulis.
Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini dengan baik, namun penulis pun menyadari bahwa kami memiliki akan adanya keterbatasan kami sebagai manusia biasa. Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun dari isi, maka kami memohon maaf dan kritik serta saran dari dosen pengajar bahkan semua pembaca sangat diharapkan oleh kami untuk dapat menyempurnakan makalah ini terlebih juga dalam pengetahuan kita bersama. Harapan ini dapat bermanfaat bagi kita semua
Kotamu, 8 Maret 2016
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang.......................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah..................................................................................... 1
C. Tujuan........................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah
Model Waterfall........................................................................... 2
B. Pengertian
Model Waterfall...................................................................... 2
C. Tahapan
dalam Model Waterfall .............................................................. 2
D. Karakteristik
Model Waterfall ................................................................. 4
E. Kepopuleran
Model Waterfall................................................................... 4
F. Penggunaan
Model Waterfall.................................................................... 5
G. Keuntungan
dan Kelebihan Model Waterfall........................................... 5
H. Contoh
Proyek menggunakan Model Waterfall........................................ 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................ 8
B. Saran.......................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Yang
melatar belakangi pembuatan makalah ini yaitu merupakan salah satu pemenuhan
atau kewajiban sebagai mahasiswa untuk mengerjakan tugas dari dosen mata kuliah
yang bersangkautan.
Selain
itu juga pembuatan makalah ini di latar belakangi atas dasar kemauan untuk tahu
terhadap mata kuliah rekayasa perangkat lunak, khususnya mengenai Pemodelan
Waterfall.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan Waterfall?
2. Apa
saja tahapan dalam model Waterfall?
3. Apa
kelemahan dan kelebihan model Waterfall?
C.
Tujuan
Tujuan dari
tugas ini adalah wujud dari keingin tahuan kami sebagai mahasiswa terhadap
salah satu mata kuliah Analisis Perancangan. Selain itu bertujuan kami membuat
makalah ini karena ingin menerapkan atau memberikan contoh – contoh sederhana
untuk memperjelas Proses dalam Pengembangan Model waterfall.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Model Waterfall
Nama model ini
sebenarnya adalah “Linear Sequential Model”. Model ini sering disebut dengan “classic
life cycle” atau model waterfall. Model ini pertama kali yang diperkenalkan
oleh Winston Royce sekitar tahun 1970 sehingga sering dianggap kuno, tetapi
merupakan model yang paling banyak dipakai didalam Software Engineering (SE).
Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan berurutan. Disebut dengan
waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap
sebelumnya dan berjalan berurutan.
B. Pengertian Model Waterfall
Model
rekayasa piranti lunak yang diuraikan oleh Roger S. Pressman (1992: 24) salah
satunya adalah waterfall model. Model ini memberikan pendekatan-pendekatan
sistematis dan berurutan bagi pengembangan piranti lunak.
C. Tahapan dalam Model Waterfall
Penjelasan
dari tahap-tahap waterfall model adalah sebagai berikut:
1. Perancangan
Sistem (System Enginering)
Perancangan sistem sangat
diperlukan, karena piranti lunak biasanya merupakan bagian dari suatu sistem
yang lebih besar. Pembuatan sebuah piranti lunak dapat dimulai dengan melihat
dan mencari apa yang dibutuhkan oleh sistem. Dari kebutuhan sistem tersebut
akan diterapkan kedalam piranti lunak yang dibuat.
2. Analisa
Kebutuhan Piranti Lunak (Software Requirement Analysis)
Merupakan proses pengumpulan
kebutuhan piranti lunak. Untuk memahami dasar dari program yang akan dibuat,
seorang analisis harus mengetahui ruang lingkup informasi, fungsi-fungsi yang
dibutuhkan, kemampuan kinerja yang ingin dihasilkan dan perancangan antarmuka
pemakai piranti lunak tersebut.
3. Perancangan
(Design)
Perancangan piranti lunak merupakan
proses bertahap yang memfokuskan pada empat bagian penting, yaitu: Struktur
data, arsitektur piranti lunak, detil prosedur, dan karakteristik antar muka
pemakai.
4. Pengkodean
(Coding)
Pengkodean piranti lunak merupakan
proses penulisan bahasa program agar piranti lunak tersebut dapat dijalankan
oleh mesin.
5. Pengujian
(Testing)
Proses ini akan menguji kode
program yang telah dibuat dengan memfokuskan pada bagian dalam piranti lunak.
Tujuannya untuk memastikan bahwa semua pernyataan telah diuji dan memastikan
juga bahwa input yang digunakan akan menghasilkan output yang sesuai.
Pada tahap ini pengujian ini dibagi
menjadi dua bagian, pengujian internal dan pengujian eksternal. Pengujian
internal bertujuan menggambarkan bahwa semua statement sudah dilakukan
pengujian, sedangkan pengujian eksternal bertujuan untuk menemukan kesalahan
serta memastikan output yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan.
6. Pemeliharaan (Maintenance)
Proses ini dilakukan setelah
piranti lunak telah digunakan oleh pemakai atau konsumen. Perubahan akan
dilakukan jika terdapat kesalahan, oleh karena itu piranti lunak harus
disesuaikan lagi untuk menampung perubahan kebutuhan yang diinginkan konsumen.
D. Karakteristik Model Waterfall
Dalam
model ini terdapat beberapa sifat-sifat yang menojol dan cenderung menjadi
permasalahan pada model waterfall.
1) Ketika
problem muncul, maka proses berhenti karena tidak dapat menuju ke tahapan selanjutnya. Apabila terdapat kemungkinan
problem tersebut muncul akibat kesalahan dari tahapan sebelumnya, maka proses
harus membenahi tahapan sebelumnya agarproblem ini tidak muncul.
2) Karena
pendekatannya secara sequential, maka setiap tahap harus menunggu hasil dari
tahap sebelumnya. Hal itu tentu membuang waktu yang cukup lama, artinya bagian
lain tidak dapat mengerjakan hal lain selain hanya menunggu hasil dari tahap
sebelumnya.
E. Kepopuleran Model Waterfall
Selain
karena pengaplikasian menggunakan model ini mudah, kelebihan dari model ini
adalah ketika semua kebutuhan sistem dapat didefinisikan secara utuh,
eksplisit, dan benar di awal project, maka SE dapat berjalan dengan baik dan
tanpa masalah. Meskipun seringkali kebutuhan sistem tidak dapat didefinisikan
seeksplisit yang diinginkan, tetapi paling tidak, problem pada kebutuhan sistem
di awal project lebih ekonomis dalam hal uang (lebih murah), usaha, dan waktu
yang terbuang lebih sedikit jika dibandingkan problem yang muncul pada
tahap-tahap selanjutnya.
Meskipun
demikian, karena model ini melakukan pendekatan secara urut / sequential, maka
ketika suatu tahap terhambat, tahap selanjutnya tidak dapat dikerjakan dengan
baik dan itu menjadi salah satu kekurangan dari model ini.
F. Penggunaan Model Waterfall
Salah satu model
tradisional dan mudah yang tahapannya mengalir satu arah seperti air terjun
adalah Waterfall Model atau Linear Sequential Model. Pertanyaannya, kapan
sebaiknya model tersebut digunakan?
Teori-teori
lama menyimpulkan ada beberapa hal, yaitu:
1) Ketika
semua persyaratan sudah dipahami dengan baik di awal pengembangan.
2) Definisi
produk stabil dan tidak ada perubahan saat pengembangan untuk alasan apapun
seperti perubahan eksternal, perubahan tujuan, perubahan anggaran atau
perubahan teknologi. Untuk itu, teknologi yang digunakan pun harus sudah
dipahami dengan baik.
3) Menghasilkan
produk baru, atau versi baru dari produk yang sudah ada. Sebenarnya, jika
menghasilkan versi baru maka sudah masuk incremental development, yang setiap
tahapnya sama dengan Waterfall kemudian diulang-ulang.
4) Porting
produk yang sudah ada ke dalam platform baru.
Dengan
demikian, Waterfall dianggap pendekatan yang lebih cocok digunakan untuk
proyek pembuatan sistem baru. Tetapi
salah satu kelemahan paling dasar adalah menyamakan pengembangan perangkat
keras dengan perangkat lunak dengan meniadakan perubahan saat pengembangan.
Padahal, galat diketahui saat perangkat lunak dijalankan, dan
perubahan-perubahan akan sering terjadi.
G. Keuntungan dan Kelebihan Model
Waterfall
a. Keuntungan
dari Model Waterfall
1) Merupakan
model pengembangan paling handal dan paling lama digunakan.
2) Cocok
untuk system software berskala besar.
3) Cocok
untuk system software yang bersifat generic.
4) Pengerjaan
project system akan terjadwal dengan baik dan mudah dikontrol
b. Kelemahan
Waterfall
1)
Waktu pengembangan lama. hal ini
dikarenakan input tahap berikutnya adalah output dari tahap sebelumnya. Jika
satu tahap waktunya molor, maka waktu keseluruhan pengembangan juga ikut molor.
2)
Biaya juga mahal, hal ini juga
dikarenakan waktu pengembangan yang lama
3)
Terkadang perangkat lunak yang
dihasilkan tidak akan digunakan karena sudah tidak sesuai dengan requirement
bisnis customer. hal ini juga dikarenakan waktu pengembangan yang lama. selain
itu dikarenakan waterfall merupakan aliran yang linear, sehingga jika
requirement berubah proses tidak dapat diulang lagi.
4)
Karena tahap-tahapan pada waterfall
tidak dapat berulang, maka model ini tidak cocok untuk pemodelan pengembangan
sebuah proyek yang memiliki kompleksitas tinggi.
5)
Meskipun waterfall memiliki banyak
kelemahan yang dinilai cukup fatal, namun model ini merupakan dasar bagi
model-model lain yang dikembangkan setelahnya.
H.
Contoh
Proyek menggunakan Model Waterfall
Sebagai
contoh sebuah perusahaan yang ingin meramalkan dan mengelola pertumbuhan
bisnisnya. Jika perusahaan memprediksi bahwa akan mengatasi sistem akuntansi internal dan
memutuskan untuk mengembangkan program akuntansi baru, ini adalah beberapa
tingkat yang berbeda dari banyak proyek yaitu :
Pada
tahap analisis dan definisi kebutuhan, programmer mengumpulkan
ebutuhan
system secara lengkap, karena akan dibutuhkan pada tahap selanjutnya.
Pada
tahap perancangan, programmer harus mendesain interface program
dan
juga database yang akan digunakan. Pada tahap ini seorang programmer haruslah
teliti, karena hasil system secara umum akan terlihat dari hasil rancangan.
Pada
tahap implementasi dan pengetesan, desain system akan dibuat menggunakan bahasa
pemrograman yang telah ditentukan, kemudian diuji coba apakah telah berjalan
atau masih ada kesalahan.
Integrasi dan Sistem Testing, program yang
sudah jadi lalu di tes secara keseluruhan, apakah program yang di buat sudah
sesuai dengan yang di inginkan perusahaan tersebut atau belum. Pada tahap operasi dan perawatan, seorang
programmer akan mengoperasikan hasil system kedalam perusahaan. Jika pada tahap
pengoperasian system sudah berjalan tanpa ada kesalahan system, maka proyek
bisa dikatakan berhasil, selanjutnya adalah tahap perawatan yang akan
mengadaptasi system dengan situasi sebenarnya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dengan demikian,
Waterfall dianggap pendekatan yang lebih cocok digunakan untuk proyek pembuatan sistem baru. Tetapi salah satu
kelemahan paling dasar adalah menyamakan pengembangan perangkat keras dengan
perangkat lunak dengan meniadakan perubahan saat pengembangan. Padahal, galat
diketahui saat perangkat lunak dijalankan, dan perubahan-perubahan akan sering
terjadi.
B. Saran
Sekiranya
makalah ini dapat menjadikan acuan teman-teman untuk bisa bersaing dalam
membuat software agar mendapatkan jenis analisis yang tepat dan sesuai
permintaan konsumen. Walau kami sadari bahwa makalah kami tidak sempurna, maka
dari itu kami sangat mengharapkan masukan atau saran yang dapat membangun, agar
dapat menjadi acuan dan motivasi makalah kami berikutnya.
Posting Komentar untuk "CONTOH MAKALAH TENTANG WATERFALL"
Posting Komentar