Contoh Asuhan Kebidanan Komunitas Pada Keluarga Bapak Ahdun Dan Bapak Solomon Di Rt 01 Desa Soresedih Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) adalah rangkaian kegiatan masyarakat yang
dilakukan atas dasar gotong royong dan swadaya dalam rangka menolong diri
sendiri dalam memecahkan masalah untuk memenuhi kebutuhan dibidang kesehatan
dan dibidang lain yang berkaitan agar mempu mencapai kehidupan sehat sejahtera
(Departemen Kesehatan RI, 2005).
Untuk keberhasilan kegiatan yang dilakukan dalam acara
PKMD setiap individu diberikan tugas untuk melakukan penyuluhan pada KK binaan.
Setiap individu diwajibkan mempunyai KK binaan, dimana setiap KK binaan minimal
ada tiga masalah yang dikaji kemudian dilakukan penyuluhan. Setiap individu
wajib melakukan kunjungan terhadap KK binaan yang diambil dalam waktu beberapa
hari.
Setelah melakukan sensus dirumah Bapak Supribadi dan
bapak Adi Susanto, ternyata banyak masalah yang muncul. Keluarga Bapak
Supribadi mempunyai masalah kesehatan yaitu
penyakit jantung, hipertensi
dan gastritis,
dan Bapak Adi Susanto mempunyai
masalah kesehatan yaitu,malaria,demam dan reumatik atritis.
B.
Tujuan
Kegiatan
1.
Tujuan
Umum
Setelah mengadakan penyuluhan pada KK binaan diharapkan
dapat menerapkan berbagai keterampilan yang berkaitan dengan mata kuliah asuhan
kebidanan komunitas.
2.
Tujuan
Khusus
a.
Mahasiswa
mampu melakukan pengkajian sesuai dengan masalah yang ada dalam KK Binaan yang diambil.
b.
Mahasiswa
mampu mengungkap masalah kesehatan yang ada dalam KK Binaan yang diambil.
c.
Mahasiswa
mampu menyusun rencana bersama KK Binaan dalam mengatasi masalah kesehatan
khususnya tentang masalah KIA
d.
Mahasiswa
mampu melakukan implementasi dengan memberikan penyuluhan untuk memecahkan
masalah yang ada dalam KK Binaan yang diambil.
e.
Mahasiswa
mampu melakukan asuhan kebidanan terhadap keluarga yang memiliki masalah
kesehatan khususnya yang ada dalam KK Binaan tersebut.
f.
Mahasiswa
mampu mengevaluasi keberhasilan tindakan yang telah dilakukan.
C. Manfaat Kegiatan
1.
Bagi
Mahasiswa
Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh
dengan memberikan penyuluhan pada KK Binaan dan mampu menyelesaikan masalah.
2.
Bagi
Masyarakat
Menambah wawasan bagi masyarakat pada umumnya dan
keluarga Bapak Ahdun dengan keluarga bapak Solomon
khususnya mengenai kesehatan
3.
Bagi
Tenaga Kesehatan
Memberikan gambaran mengenai keadaan kesehatan masyarakat
disana sehingga memudahkan dalam penyuluhan kesehatan dan mengubah perilaku
hidup bersih dan sehat.
D.
Metodologi
Kegiatan
Dalam kegiatan KK Binaan metode yang digunakan adalah
leafleat dan Tanya jawab.
E.
Langkah
Kerja
Pelaksanaan
1.
Waktu
Pelaksanaan
Hari/ Tanggal : a. 11-12 Januari 2016 di kediaman Bapak Ahdun
b. 13-14 Januari 2016 di kediaman Bapak Solomon
2.
Lokasi
Kegiatan KK Binaan akan dilaksanakan di rumah
Bapak Ahdun
dan Bapak Solomon, Desa Soresedih Kecamatan Temanggung
Kabupaten Temanggung.
BAB
II
TINJAUAN
TEORI
A. Kebidanan Komunitas
1. Pengertian
Menurut
WHO kebidanan komunitas adalah bidang kebidanan khusus yang merupakan gabungan
keterampilan ilmu kebidanan, ilmu kesehatan masyarakat dan bantuan sosial,
sebagai bagian dari program kesehatan
masyarakat keseluruhan guna meningkatkan kesehatan, penyempurnaan kondisi
sosial, perbaikan lingkungan fisik, rehabilitas, pencegahan penyakit dan bahaya
yang lebih besar. Ditunjukan kepada individu, keluarga yang mempunyai masalah
dimana hal itu mempengaruhi masyarakat keseluruhan
2. Asuhan
kebidanan komunitas
Asuhan
kebidanan komunitas adalah merupakan bagian integral dari sistem pelayanan
kesehatan, khususnya dalam pelayanan kesehatan ibu, anak dan Keluarga
Berencana.
Pengetahuan
dan keterampilan dasar :
a.
Kebudayaan dasar
masyarakat Indonesia
b.
Keuntungan dan kerugian
praktik kesehatan tradisional dan modern Sarana tanda bahaya serta transportasi
kegawat daruratan bagi anggota masyarakat yang sakit yang membutuhkan asuhan
tambahan
c.
Penyebab langsung maupun
tidak langsung kematian dan kesakitan ibu dan bayi dimasyarakat
d.
Keuntungan dan resiko
dari tatanan tempat bersalin yang bersedia
e.
Advokasi bagi wanita agar
bersalin dengan aman
f.
Masyarakat keadaan
kesehatan lingkungan, termasuk penyedian air, perumahan, resiko lingkungan,
makanan, dan ancaman umum bagi kesehatan
g.
Standar profesi dan
praktik kebidanan
Pengetahuan
dan Keterampilan tambahan :
a.
Epidemiologi, sanitasi,
diagnosa masyarakat dan statistic.
b.
Infrastruktur kesehatan
setempat dan nasional, serta bagaimana mengakses sumber daya yang dibutuhkan
untuk asuhan kebidanan.
c.
Primary
health care (PHC) berbasis dimasyarakat
dengan menggunakan promosi kesehatan
serta strategi pencegahan penyakit.
d.
Program imunisasi
nasional dan akses untuk pelayanan imunisasi.
B. Konsep Pembangunan
Kesehatan Masyarakat Desa
1. Pengertian
Pembangunan
kesehatan masyarakat desa adalah rangkaian kegiatan masyarakat yang dilakukan
atas dasar gotong royong dan swadaya dalam rangka menolong diri sendiri dalam
memecahkan masalah untuk memenuhi kebutuhannya dibidang kesehatan dan dibidang
lain yang berkaitan agar mampu mencapai kehidupan sejahtera. (Departemen
Keshatan RI. 2005)
2. Tujuan
PKMD
a.
Tujuan Umum
Untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat menolong diri sendiri dibidang kesehatan
dalam meningkatkan mutu hidup
b.
Tujuan Khusus
1)
Membutuhkan kesadaran
masyarakat akan potensi yang dimilikinya untuk menolong diri mereka sendiri
dalam meningkatkan mutu hidup mereka.
2)
Mengembangkan kemampuan
dan prakarsa masyarakat untuk berperan aktif dan berswadaya dalam meningkatkan
kesejahteraan mereka sendiri.
3)
Menghasilkan lebih banyak
tenaga masyarakat setempat yang mampu terampil serta mau berperan aktif dalam
kegiatan pembangunan desa.
4)
Meningkatkan mutu
kesehatan masyarakat dalam arti memenuhi beberapa indikator :
a)
Angka kesakitan menurun.
b)
Angka kematian menurun,
terutama angka kematian bayi dan anak serta angka kelahiran menurun.
c)
Angka kekurangan gizi
pada anak balita menurun.
3. Ciri
– ciri PKMD
a.
Kegiatan dilakasanakan
atas dasar kesadaran, kemauan dan prakarsa masyarakat sendiri. Dalam arti bahwa
kegiatan dimulai dengan kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan yang memang
dirasakan oleh masyarakat sendiri sebagai kebutuhan.
b.
Perencanaan kegiatan
ditetapkan oleh masyarakat secara musyawarah dan mufakat.
c.
Pelaksanaan kegiatan
berlandaskan pada peran aktif dan swadaya masyarakat dalam arti memanfaatkan
secara optimal kemampuan dan sumber daya yang dimiliki masyarakat.
d.
Masukan dari luar yang
bersifat memicu, melengkapi dan menunjang tidak mengakibatkan ketergantungan.
e.
Kegiatan dilakukan oleh
tenaga – tenaga masyarakat setempat.
f.
Kegiatan yang dilakukan
sekurang – kurangnya mencakup salah satu dari 5 unsur PHC.
4. Prinsip
– Prinsip PKMD
a.
Kegiatan masyarakat
sebaiknya dimulai dengan kegiatan yang memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.
b.
Dalam pembinaan
masyarakat diperlukan kerja sama yang baik:
1)
Antara dinas – dinas/
institusi – institusi/ lembaga – lembaga lain.
2)
Antara dinas – dinas/
institusi – institusi/ lembaga – lembaga dengan masyarakat.
c.
Dalam hal masyarakat
tidak dapat memecahkan masalah kebutuhannya sendiri maka pelayanan langsung
diperhatikan oleh yang bersangkutan.
5. Wadah
Kegiatan PKMD
Karena
kegiatan PKMD merupakan bagian integral
dari pembangunan desa sedangkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa
adalah LKMD ( Lembaga Kesehatan Masyarakat Desa ), maka dengan sendirinya wadah
kegiatan PKMD adalah LKMD.
6. Srategi
Pembinaan
a.
Tim pembinaan PKMD
dimasing – masing tingkat sekaligus dijadikan sebagai forum koordinasi masing –
masing tingkat.
b.
Setiap kegiatan
partisipasi masyarakat yang akan dipromosikan oleh salah satu sector, terlebih
dahulu dibahas dalam forum koordinasi untuk sektor – sektor lain untuk
memungkinkan menghindari tumpang tindih.
c.
Jenis apapun yang akan
dijadikan harus selalu berdasarkan pada proporsi kebutuhan masyarakat.
d.
Seluruh tahap kegiatan,
mulai dari persiapan, perencanaan, penilaian, pembinaan sampai pada peluang
dilakukan oleh masyarakat sendiri dan dimana perlu dibantu oleh pemerintah
secara lintas program dan lintas sektoral.
e.
Wadah kegiatan PKMD
adalah Lembaga Kesehatan Masyarakat Desa (LKMD).
f.
PKMD adalah kegiatan
dari, oleh dan untuk masyarakat ( Departemen Kesehatan RI. 2004 ).
7. Pelestarian
dan Pembinaan
a.
Pelestarian dan Pembinaan
PKMD berpedoman kepada GBHN.
b.
Pelestarian dan Pembinaan
PKMD dilaksanakan dengan kerjasama lintas sektoral melalui pendekatan edukatif.
c.
Koordinasi pembinaan
melalui jalur fungsional pada tiap tingkatan, tingkat provinsi oleh Gubernur
dan seterusnya.
d.
PKMD merupakan bagian
integral dari pembangunan desa secara keseluruhan.
e.
Puskesmas sebagai pusat
pelestarian dan pembinaan kesehatan berfungsi sebagai dinamisator.
C.
Konsep
Dasar Penyakit
1. Diabetes
Melitus
a. Pengertian
Diabetes Melitus
Diabetes atau Diabetes Mellitus (DM), dalam
bahasa Yunani memiliki arti tembus atau pancuran air, dan dari bahasa latin
memiliki arti rasa manis, sedang di Indonesia DM lebih dikenal dengan penyakit
kencing manis, di mana kadar glukosa (gula sederhana) di dalam darah menjadi
tinggi karena tubuh tidak dapat memproduksi atau mengeluarkan insulin secara
cukup. Dan dari beberapa tes secara langsung, pada umumnya air seni pengidap
diabetes rasanya manis karena mengandung banyak gula.
b.
Penyebab Diabetes Melitus
Diabetes atau yang sering disebut dengan Diabetes Mellitus
merupakan penyakit kelainan metabolisme yang disebabkan kurangnya produksi
insulin, zat yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Bisa pula karena adanya
gangguan pada fungsi insulin, meskipun jumlahnya normal. Banyak yang masih
menganggap bahwa penyakit Diabetes merupakan penyakit orang tua, penyakit yang
hanya timbul karena faktor keturunan. Namun sesungguhnya setiap orang dapat
mengidap penyakit Diabetes ini, baik tua maupun muda. Banyak penderita Diabetes
yang tidak menyadari dirinya mengidap penyakit yang sering disebut penyakit
Gula atau Kencing manis ini. Hal ini mungkin disebabkan minimnya informasi di
masyarakat tentang penyakit Diabetes terutama gejala gejalanya.
Sebagian besar kasus Diabetes adalah Diabetes tipe 2, yang disebabkan faktor
keturunan. Tetapi faktor keturunan saja tidak cukup untuk menyebabkan seseorang
terkena Diabetes karena risikonya hanya 5%. Ternyata Diabetes tipe 2 lebih
sering terjadi pada orang yang mengalami obesitas atau kegemukan akibat
gaya hidup yang dijalaninya.
Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pankreas, yang
bertanggung jawab dalam mempertahankan kadar gula darah yang normal. Insulin
memasukkan gula ke dalam sel sehingga bisa menghasilkan energi atau disimpan
sebagai cadangan energi.
·
Faktor keturunan
·
Kegemukan / obesitas
biasanya terjadi pada usia 40 tahun
·
Tekanan darah tinggi
·
Angka Triglycerid (salah
satu jenis molekul lemak) yang tinggi
·
Level kolesterol yang
tinggi
·
Gaya hidup modern yang
cenderung mengkonsumsi makanan instan
·
Merokok dan Stress
·
Terlalu banyak
mengkonsumsi karbohidrat
·
Kerusakan pada sel
pankreas
c.
Tanda
dan Gejala
Tiga gejala klasik yang dialami penderita diabetes.
Yaitu:
·
banyak minum,
·
banyak kencing,
·
berat badan turun.
Pada awalnya, kadang-kadang berat badan penderita diabetes naik.
Penyebabnya, kadar gula tinggi dalam tubuh. Maka perlu waspada apabila
keinginan minum kita terlalu berlebihan dan juga merasa ingin makan terus.
Berat badan yang pada awalnya terus melejit naik lalu tiba-tiba turun terus
tanpa diet. Tetangga saya ibu Ida juga tak pernah menyadari kalau menderita
diabet ketika badannya yang gemuk tiba-tiba terus menyusut tanpa dikehendaki.
Gejala lain, adalah gangguan saraf tepi berupa kesemutan terutama di malam
hari, gangguan penglihatan, gatal di daerah kemaluan atau lipatan kulit, bisul
atau luka yang lama sembuh, gangguan ereksi pada pria dan keputihan pada
perempuan.
d.
Cara mengobati Diabetes Melitus
Pare/Paria (Momordica charantia)
Pare atau paria adalah
sayuran tropis dibudidayakan secara luas di Asia, Afrika dan Amerika Selatan,
dan telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional sebagai obat diabetes.
Alat
Parutan steril, gelas
Bahan
Buah pare sebanyak 2 (dua) buah
Cara
Membuat
Cuci sampai bersih buah
pare, lalu parut menggunakan parutan yang steril. Cara memarut bisa dengan
meletakkan selembar plastik di atas parutan, kemudian buah pare diparut diatas
permukaan plastik tersebut. Dengan cara ini, parutan buah pare akan berkumpul
di atas plastik. Kemudian peras parutan buah pare tersebut untuk diambil
airnya. Air perasan buah pare tersebut sudah bisa dijadikan sebagai ramuan obat
diabetes. Minumkan ramuan herbal obat tradisional tersebut sehari tiga kali.
Lakukan secara rutin hingga keadaan penderita diabetes membaik.
Pare
mengandung steroid saponin yang dikenal sebagai charantin, peptida yang
menyerupai insulin. Senyawa aktif ini meningkatkan regenerasi sel-sel,
merangsang sekresi insulin di pankreas, dan merangsang
penyimpanan glikogen di liver yang secara keseluruhan berdampak menurunkan gula
darah pada pasien diabetes tipe 2
2. ROKOK
a. Pengertian
Rokok
adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung
negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah.
Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat
dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.
b. Jenis Rokok
Rokok
dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan ini didasarkan atas bahan pembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok,
proses pembuatan rokok daan penggunaan filter pada rokok.
c. Akibat Rokok
Akibat
negatif dari rokok, sesungguhnya sudah mulai terasa pada waktu orang baru mulai
menghisap rokok. CO, Tar, dan Nikotin tersebut berpengaruh terhadap
syaraf yang menyebabkan
1)
Gelisah, tangan gemetar (tremor)
2)
Cita rasa / selera makan
berkurang
3)
Ibu-ibu hamil yang suka
merokok dapat kemungkinan keguguran kandungannya
3. KB
a. Pengertian
Berencana
adalah suatu usaha untuk mengontrol jumlah dan jarak antara kelahiran anak. KB
artinya mengatur jumlah anak sesuai kehendak dan menentukan sendiri kapan ingin
hamil.
b. Macam – macam KB
Dalam
memilih kontrasepsi apa yang akan cocok untuk anda, sebaiknya anda mengetahui
keuntungan dan kerugian dari masing-masing dari metode yang ada , dan
berdiskusilah dengan pasangan anda karna yang terpenting adalah anda dan
pasangan merasa aman dan nyaman dengan pilihan kontrasepsi pilihan anda berdua.
Bila
anda masih ragu jangan pernah malu untuk bertanya dan berkonsultasi dengan
dokter anda untuk memilih jenis metode kontrasepsi apa yang terbaik untuk anda.
Ada beberapa metode kontrasepsi yang tersedia. Untuk memilih apa kontrasepsi
atau KB yang cocok untuk anda, sebaiknya anda mengetahui kebaikan dan
kekurangan dari metode KB ini.
1) Kondom
Bekerja
dengan mencegah sperma bertemu dengan sel telur sehingga tidak terjadi
pembuahan. Penggunaan kondom akan lebih efektif bila digunakan bersama dengan
spremasipisida ( senyawa kimia terdapat dalam bentuk jelly, tablet vagina,
cream, busa vaginal yang berfungsi untuk membunuh sperma ). Penggunaan kondom
cukup efektif selama digunakan secara tepat dan benar. Kegagalan kondom dapat
diperkecil dengan menggunakan kondom dengan cara benar, gunakan saat ereksi dan
lepas kan pada saat ejakulasi.
Kegagalan
biasanya terjadi bila kondom robek karena kurang hati- hati atau karena tekanan
pada saat ejakulasi sehingga terjadi perembesan.
Efek
samping
Bila terdapat alergi terhadap karet kondom.
Keuntunganya
Dapat
dibeli di apotik-apotik secara bebas, mudah digunakan, dan kondom juga
memperkecil penyakit kelamin.
2) PIL
Keuntungan
pil dapat membuat menstruasi yang teratur, mengurangi keram, sakit saat
menstruasi dan penelitian terakhir menyatakan pemakaian pil KB dapat mencegah kanker rahim. Keseburan
dapat pulih dengan memberhentikan pemakaian pil ini saja. Pil termasuk metode
yang efektif saat ini, bekerja dengan mencegah pelepasan sel telur. Pil
mempunyai efektivias yang tinggi (99%). Bila diguakan secara tepat dan teratur.
Tentukan saja ada efek samping dri pil ini yaitu : kenaikan ataupenurunan berat
badan, payudara terasa kencang, mual, muntah, depresi. Dalam pemakaian pil di
butuhkan komitmen dari wanita untuk dapat memakai secara teratur dan tepat.
3) Suntik
Suntikan
dan implant/ susuk mempunyai cara kerja seperti pil. Untuk suntikan yang
diberikan 3 bulan sekali( depo Provera) keuntungannya mengurangi resiko lupa
minum pil dan keamanan selama 3 bulan.
Efek
samping yang diberikan, menstruasi yang tidak teratur dan peningkatan berat
badan serta pemulihan kesuburan agak lambat.
4) Implan
atau susuk
Cara
memasukkan tabung kecil dibawah kulit bagian tangan yang dilakukan oleh dokter
anda, dan hormone yang terdapat dalam tabung akan terlepas sedikit – sedikit
untuk mencegah kehamilan. Keuntungannya tidah harus minum pil atau suntik, dan
prosesn memasukkan tabung ini 1x dan utuk 2- 5 tahun. Dan bila anda ingin
berencana hamil kembali hanya melepas implant ini kembali. Efek samping yang
ditimbulkan seperti menstruasi yang tidah teratur dan peningkatan berat badan.
c. Manfaat KB
1)
Mengontrol jumlah dan
jarak kelahiran anak
2)
Mengatur jumlah anak
sesuai kehendak dan menentukan sendiri kapan ingin hamil
3)
Mencegah resiko kematian
pada kehamilan, persalinan, dan pengguguran yang tidak aman.
4)
Mencegahnya munculnya
akibat kehamilan terlalu dini
5)
Mencegah penyakit menular
Tempat
– tempat pelayanan KB
1) Rumah
sakit pemerintah atau swasta
2) PUSKESMAS
3)
Tempat praktek dokter
swasta atau bidan
4. DIARE
a. Pengertian Pengertian
Diare
Diare adalah berak-berak yang lebih
sering dari biasanya (3 x atau lebih dalam sehari) dan berbentuk encer, bahkan
dapat berupa seperti air saja, kadang-kadang juga disertai dengan muntah, panas
dan lain-lain (Widoyono, 2008).
Diare merupakan suatu keadaan
pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti biasanya. Perubahan yang
terjadi berupa perubahan, peningkatan volume, keenceran dan frekuensi dengan
atau tanpa lender darah, seperti lebih dari 3 kali/hari dan pada neonatus lebih
dari 4 kali/hari (Hidayat, Aziz Alimul, 2008).
b. Faktor Penyebab Diare
1)
Faktor infeksi
a) Infeksi
enteral : infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab utama
diare pada anak meliputi infeksi enternal sebagai berikut :
1. Infeksi
bakteri : vibrio, E. Coli, Salmonella, Stigella, Campilobacter, Yersinia, Aeromonas
dan sebagainya.
2. Infeksi
Virus : Entrovirus (Virus Echo, Coxsackie, Poliomielitis).
3. Infeksi
parasit : cacing (Ascaris, Trichuris, Oxyuris, Strongyloides).
b) Infeksi
parental ialah infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti : otitis media
akut (OMA), tonsilitis / tonsilofaringis, bronkopneumonia, ensefalitis dan
sebagainya.
2)
Faktor Malabsorsi
Malabsorsi
karbohidrat disakarida, lemak dan protein.
3)
Faktor Makanan
Makanan
basi, beracun, alergi terhadap makanan.
4)
Faktor Psikologis
Rasa
takut dan cemas (Jarang, tetapi dapat terjadi pada anak yang lebih besar).
c. Tingkatan Dehidrasi
1)
Dehidrasi Ringan
Muka memerah, rasa haus yang sangat,
kulit hangat dan kering, tidak buang air atau volume urine berkurang atau
berwarna lebih gelap, pusing dan lemah, kram pada otot kaki dan tangan,
menangis dengan sedikit atau tidak ada air mata, mengantuk, mulut dan lidah
disertai berkurangnya air liur.
2)
Dehidrasi Sedang
Tekanan darah menurun, pingsan,
kontraksi yang kuat pada otot lengan, kaki, perut dan punggung, kejang, perut
kembung, gagal jantung, dan ubun-ubun cekung, denyut nadi cepat dan lemah.
3)
Dehidrasi Berat
Gejala-gejala dehidrasi ringan
terlihat semakin jelas dan mengarah pada keadaan yang lebih berat dengan tanda
dan gejala sebagai berikut : Berkurangnya kesadaran, tidak buang air kecil,
tangan teraba dingin dan lembab, denyut nadi yang semakin cepat dan lemah
hingga tidak teraba, tekanan darah yang menurun hingga tidak terukur, kebiruan
pada ujung kuku, mulut, dan lidah. Jika tidak diatasi keadaan ini dapat
mengancam jiwa atau kematian.
d. Akibat
dari Diare
Akibat dari diare yaitu tubuh kekurangan cairan dan
garam-garaman yang sangat berguna bagi kelangsungan hidup manusia. Makin lama
seseorang terkena penyakit diare makin banyak dan cepat pula tubuh kehilangan
cairan. Akibat kekurangan cairan, kemungkinan besar akan menyebabkan kematian.
Dalam istilah kedokteran disebut dehidrasi.
e. Cara Penularan Diare
1)
Melalui air yang merupakan media
penularan utama. Diare dapat terjadi bila seseorang menggunakan air minum yang
sudah tercemar, baik tercemar dari sumbernya, tercemar selama perjalanan sampai
ke rumah-rumah atau tercemar pada saat disimpan di rumah.pencemaran di rumah
terjadi bila tempat penyimpanan tidak tertutup atau apabila tangan yang
tercemar menyentuh air pada saat mengambil air dari tempat penyimpanan.
2) Melalui
tinja terinfeksi. Tinja yang sudah terinfeksi mengandung virus/bakteri dalam
jumlah besar. Bila tinja tersebut dihinggapi oleh binatang dan kemudian
binatang tersebut hinggap di makanan, maka makanan itu dapat menularkan diare
ke orang yang memakannya.
f.
Pencegahan Penyakit Diare
1)
Buang air besar di jamban atau
kakus yang sehat
2)
Gunakan sumber air minum yang
bersih
3)
Makanan dan minuman yang dimasak
4)
Kebersihan perorangan membiasakan
cara hidup sehari-hari, seperti : mencuci tangan dengan sabun.
5)
Menjaga kebersihan alat-alat rumah
tangga
a)
Biasakan mencuci alat-alat makan
dan minum dengan sabun.
b)
Jangan mencuci pakaian penderita
ke sungai dan sumber air lainnya.
6)
Makanan yang bergizi makanan yang
bergizi bukan berarti makanan yang mahal. Supaya tidak membosankan, penyajian
makanan dapat berganti-ganti.
7) Lingkungan
yang bersih dan sehat
g. Pemberian oralit
1)
Mencuci tangan dengan sabun
sebelum membuat larutan oralit.
2)
Menuangkan air matang ke dalam
gelas bersih sebanyak 200 cc
3)
Menuangkan gula pasir sebanyak 1
sendok teh, kemudian menambahkan garam halus ¼ sendok teh
4) Aduk
sampai larut, minumkan LGG sampai habis setiap anak buang air besar.
5.Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat
ii.
Pengertian
Perilaku sehat adalah perilaku proaktif untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya penyakit,
melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan
kesehatan masyakat. Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) merupakan bentuk perwujudan paradigma sehat,utamanya pada aspek budaya
perorangan, keluarga dan hgzxmasyarakat. Program Perilaku Hidup. Perilaku Bersih dan Sehat (PHBS) adalah tindakan
yang dilakukan oleh perorangan, kelompok atau masyarakat yang sesuai dengan
norma-norma kesehatan, menolong dirinya sendiri dan berperan aktif dalam
pembangunan kesehatan untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi- tingginya.
iii.
Pelaksanaan PHBS
Pelaksanaan PHBS dapat dilakukan di setiap kegiatan
seperti : rumah tangga, sekolah, tempat- tempat kerja (Institusi/ sarana
kesehatan), tempat- tempat umum, organisasi kemasyarakatan dan lain- lain.
iv.
Indikator PHBS
1. Persalinan ditolong oleh
tenaga kesehatan
Persalinan yang ditolong oleh tenaga medis (Bidan,
dokter, dan tenaga para medis lainnya).
2. Memberi bayi ASI eksklusif
Memberikan bayi ASI saja dari usia 0 bulan sampai 6
bulan.
3. Menimbang Bayi dan Balita
Setiap Bulan
Penimbangan bayi dan balita setiap bulan ditujukan
untuk memantau pertumbuhannya setiap bulan.
4.
Menggunakan
air bersih
Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan
setelah udara. Sekitar ¾ bagian tubuh kita adalah air. Air dipergunakan untuk
memasak, mencuci, memandi, membersihkan kotoran sekitar rumah, keperluan
industri, pertania, dan transportasi.
5.
Mencuci
tangan dengan air bersih dan sabun
Tangan merupakan alat tubuh yang melakukan segala
kegiatan. Perpindahan bakteri masuk kedalam tubuh melalui tangan yang kotor
sangat berbahaya bagi kesehatan. Menjaga kebersihan tangan dengan cara memotong
kuku dan mencuci tangan dengn sabun dan air mengalir adalah hal yang penting.
6.
Menggunakan
jamban sehat
Jamban adalah suatu ruangan yang memounyai fasilitas
oembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk
dengan leher angsa atau langsung pada kolam atau penampungan.
7.
Memberantas
Jentik nyamuk di rumah
Memberantas jentik nyamuk di rumah bisa dilakukan dengan
cara menguras bak mandi minimal 2x setiap minggu mengubur barang- barang bekas,
menutup penampungan air, tidak menggantung pakaian dan menggunakan bubuk abate.
8.
Makan
buah dan sayur setiap hari
Setiapa anggota keluarga mengkonsumsi 3 porsi buah dan 2
porsi sayuran atau sebaliknya. Makan buah dan sayur setiap hari sangat penting
untuk memenuhi kebutuhan vitamin, mineral serta serat untuk kesehatan pencernaan.
9.
Melakukan
aktifitas fisik setiap hari
Untuk menjaga kesehatan yang mencegah terjadinya penyakit
jantung di anjurkan berolahraga minimal 15 menit dalam sehari.
10. Tidak merokok di dalam rumah
Setiap anggota keluarga tidak boleh merokok di dalam rumah.
Rokok ibarat pabrik bahan kimia yang berbahaya. Dalam satu batang rokok akan
dikeluarkan 4000 bahan kimia, berbahaya, diantaranya yang paling berbahaya
adalah nikotin, tar, dan karbon monoksida
Budaya atau perilaku hidup bersih dan sehat menjadi
integral dari kehidupan kita. PHBS harus tertanam sejak kecil sehingga mereka
terbiasa untuk melakukan kebiasaan baik hingga dewasa. Kesehatan adalah
investasi masa kini dan masa depan.
BAB
III
TINJAUAN
KASUS
PROGRAM
STUDI KEBIDANAN STIKes MUHAMMADIYAH TEMANGGUNG PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS
FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA
N : Nama Pewawancara :
Kelurahan : Soresedih Tanggal : 13 Januari 2016
Kecamatan : Temanggung
Kodia :
Responden
: Bapak
STRUKTUR DAN SIFAT KELUARGA
A.
PENGKAJIAN
Struktur Keluarga
a. Nama Kepala keluarga : Painem
b. Umur : 54 tahun 50 tahun
c. Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan
d. Agama : Islam Islam
e. Pendidikan :
SD SMA
f.
Pekerjaan : Tani IRT
g. Pendapatan : Rp. >1.000.000/bln
h. Alamat :
Soresedih Soresedih
i.
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
j.
Daftar
anggota keluarga :
No |
Nama |
Hub.Keluarga |
L/P |
Umur
(thn) |
Pend. |
Agama |
Pekerjaan |
1. 2. 3. |
|
Suami Istri Cucu |
L P P |
54 50 21 |
SD SMA SMA |
Islam Islam Islam
|
Tani IRT Belum
Bekerja |
1.
Genogram dan Denah Ruma
a. Genogram
Keluarga
Bapak Supribadi
dan Ibu
Painem
: Laki-Laki
Denah
Rumah Bapak Supribadi
Dapur Ruang Keluarga Kamar Tidur
Ruang Tamu
Kamar
Tidur
B.
Sifat Keluarga
a.
Anggota
yang berpengaruh dalam mengambil keputusan adalah bapak.
b.
Kebiasaan
hidup sehari-hari
1) Kebiasaan makan
a) Waktu makan teratur, frekuensi 3 kali dalam sehari, jenis makanan pokok yaitu nasi, lauk pauk tempe, telur, tahu, sayuran bayam, kangkung, kacang panjang, buah-buahan pisang.
b) Cara pengolahan makanan memenuhi syarat kesehatan,
menu dalam seminggu bervariasi.
c) Keluarga Bapak Ahdun dan Ibu
Sulastri makan garam beryodium.
2) Sarana hiburan keluarga
Ada, yaitu TV
3) Tempat BAK dan BAB
a) Tempat BAK dan BAB keluarga Bapak Ahdun dan Ibu Sulastri di kamar mandi.
4) Hygiene perseorangan / keluarga
a) Kebiasaan mandi 2 kali sehari
b) Kebiasaan menggosok gigi 2 kali sehari
c) Kebiasaan mencuci rambut 2 kali seminggu dengan menggunakan
shampo.
d)
Keluarga
Bapak Ahdun dan Ibu Sulastri
menggunakan alas kaki
C.
FAKTOR EKONOMI SOSIAL BUDAYA
1. Penghasilan
Penghasilan Bapak Ahdun dan Ibu
Sulastri dalam sebulan Rp. >1.000.000
2. Kegiatan sosial kemasyarakatan
Keluarga Bapak Ahdun dan Ibu Sulastri aktif dalam kegitan kemasyarakatan.
3. Kebiasaan keluarga berkaitan dengan budaya
Keluarga Bapak Ahdun dan Ibu Sulastri biasa melakukan acara puputan apabila dalam keluarga ada
yang melahirkan.
FAKTOR RUMAH DAN LINGKUNGAN
a.
Perumahan
Tipe rumah keluarga Bapak Ahdun dan Ibu Sulastri permanen, status kepemilikan rumah milik sendiri,
jenis lantai plester, sistem ventilasi rumah ada digunakan, sistem pencahayaan terang, jarak rumah dengan tetangga dekat, halaman di rumah ada,
dan tidak dimanfaatkan
b.
Sumber
air bersih
Langsung di dapat dari air sumur milik sendiri. Cara pengolahan air minum
yaitu dari air sumur yang kemudian dimasak. Untuk kegiatan mencuci, memasak dan
mandi keluarga juga menggunakan air sumur tersebut, jarak sumber air dari septic tank kurang dari 10 meter,
tempat penampungan air sementara bak, kondisi air di tempat penampungan tidak berbau, berwarna dan berasa.
c.
System
pembuangan sampah
Dengan cara dibakar, kondisi tempat pembungan sampah sementara terbuka,
jaraknya dari rumah kurang dari 5 meter.
d.
System
pembuangan kotoran rumah tangga
Keluarga Bapak Ahdun dan Ibu Sulastri buang air besar WC yang ada di rumah, jenis jamban yang
digunakan yaitu leher angsa, sistem pembuangan air limbah resapan.
e.
Hewan
peliharaan
Keluarga
Bapak Ahdun dan Ibu Sulastri mempunyai
hewan ternak, letak kandangnya bearada diluar rumah, jarak kandang dengan rumah
lebih dari
10 meter,
kondisi kandang terawat.
D.
Pemantauan jentik berkala
Tidak ada genangan air di sekitar rumah
Bapak Ahdun dan Ibu Sulastri, kebiasaan keluarga menguras bak mandi 1 kali seminggu.
E.
Riwayat Kesehatan Keluarga
No |
Nama |
Jenis Penyakit |
Upaya Penanggulangan |
Ket |
1. |
Ahdun |
Hipertensi |
Berobat Puskesmas |
|
2. |
Ludia |
Diare |
Berobat Puskesmas |
|
Kebiasaan keluarga
Bapak supribadi dan Ibu painem memeriksakan diri apabila sakit, tempat nya di
puskesmas dan dokter
F.
Kesehatan Lansia
a. Anggota keluarga yang lansia : ada, usia 79
tahun.
b. Tindakan yang dilakukan lansia sehubungan
dengan keluhan penyakit tersebut : berobat kesarana pelayanan kesehatan.
c. Lansia terbiasa melakukan aktivitas olahraga
: ya, jenisnya berkebun/pekerjaan rumah.
G.
Riwayat Kesehatan Jiwa-Psikososial-Spritual
a.
Riwayat
kesehatan mental keluarga
Anggota keluarga Bapak supribadi dan Ibu painem tidak
ada yang pernah dirawat di RS jiwa dan tidak ada ganguan mental.
H.
Kesadaran
keluarga tentang bahaya HIV/AIDS
a.
Pengetahuan tentang
HIV/AIDS :
tahu
b.
Penyakit HIV/AIDS
merupakan penyakit menular : tahu
c.
Penyebab HIV/AIDS adalah :
tahu
I.
Tanggapan keluarga terhadap pelayanan kesehatan dan
pelayanan sosial
a.
Jenis
pelayanan kesehatan yang paling membantu keluarga mengatasi masalah kesehatan
adalah puskesmas.
J.
BPJS
(Badan Penyelenggara Jaminan Sosial)
a. Pengetahuan
keluarga tentang BPJS : tahu
b. Keikutsertaan
keluarga dalam BPJS : ikut
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA, MASALAH
DAN KEBUTUHAN
1. Diagnosa
a. Kurangnya pengetahuan keluarga
Bapak Ahdun dan Ibu Sulastri tentang Hipertensi
b. Kurangnya pengetahuan Keluarga
Bapak Ahdun dan Ibu Sulastri tentang Diare
c. Kurangnya pengetahuan Bapak
Ahdun dan Ibu Sulastri tentang merokok
2. Dasar
1. Bapak
Ahdun menderita
penyakit Hipertensi.
2. Bapak
Ahdun mengatakan sudah mengkonsumsi rokok sejak masih muda.
3. Ludia
menderita penyakit Diare
3. Masalah
a. Keluarga Bapak Ahdun dan ibu Sulastri tidak mengetahui tentang Hipertensi.
b. Keluarga Bapak Ahdun dan Ibu Sulastri tidak mengetahui tentang
bahaya merokok.
c. Keluarga Bapak Ahdun dan Ibu Sulastri tidak mengetahui tentang
Diare.
4. Kebutuhan
a. Memberikan penyuluhan tentang Hipertensi.
b. Memberikan penjelasan tentang bahaya
merokok.
c. Memberikan penyuluhan tentang
Diare.
III. ANTISIPASI
MASALAH POTENSIAL
Tidak ada
IV. TINDAKAN
SEGERA
Tidak ada
V. PERENCANAAN
Hari/tanggal :
Senin, 11 Januari 2016 – 12 Januari 2016
Waktu :
09.00
WIB
1. Memberikan penyuluhan pada keluarga
Bapak Ahdun dan ibu Sulastri
tentang Hipertensi.
2. Memberikan penyuluhan pada keluarga
Bapak Ahdun dan Ibu
Sulastri tentang merokok.
3. Memberikan penyuluhan pada keluarga
Bapak Ahdun dan ibu Sulastri
tentang Diare.
VI. PELAKSANAAN
Hari/Tanggal : Senin, 11 Januari 2016 – 12 Januari 2016
Waktu : 10.00 WIB
1. Memberikan penyuluhan tentang Hipertensi yaitu:
a. Pengertian hipertensi
b. Tanda dan gejala hipertensi
c. Pencegahan dan pengobatan hipertensi
Hari/Tanggal : Senin, 11 Januari 2016 – 12 Januari 2016
Waktu : 10.30 WIB
2. Memberikan penyuluhan tentang penyakit merokok
a. Pengertian rokok
b. Kandungan rokok
c. Jenis-jenis rokok
d. Tipe rokok
e. Bahaya rokok
f.
Upaya pencegahan
Hari/Tanggal : Senin, 11
Januari – 12 Januari 2016
Waktu : 11.00 WIB
3. Memberikan penyuluhan tentang Diare
a. Pengertian Diare
b. Gejala
Diare
c. Cara
Mengatasi Diare
K.
EVALUASI
Hari/Tanggal : Senin, 11 Januari – 12 Januari 2016
Waktu : 13.00 WIB
1. Keluarga Ibu Sulastri mengerti tentang Hipertensi.
2. Keluarga Ibu Sulastri mengerti tentang bahaya
merokok.
3. Keluarga Ibu Sulastri telah mengerti
Diare.
PROGRAM
STUDI KEBIDANAN STIKes MUHAMMADIYAH TEMANGGUNG PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS
FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA
Nama Pewawancara : Dini Agustin Kelurahan : Soresedih Tanggal :
14 Januari 2016
Kecamatan :Temanggung
Kodia :
Responden :
STRUKTUR DAN SIFAT KELUARGA
I.
PENGKAJIAN
Struktur Keluarga
a. Nama Kepala keluarga :
b. Umur : 73 tahun
c. Jenis
kelamin : Laki-laki
d. Agama : Islam
e. Pendidikan : SD
f.
Pekerjaan : Tani
g. Pendapatan : ± 1.000.000/bln
h. Alamat : Soresedih
i.
Suku/bangsa : Jawa / Indonesia
j.
Daftar anggota keluarga :
No |
Nama |
Hub.Keluarga |
L/P |
Umur(thn) |
Pend. |
Agama |
Pekerjaan |
1. 2. 3 4. 5. . |
|
Suami Istri Anak Anak Anak |
L P P P P |
73 70 15 7 4 |
SD SLTA SLTP SD - |
Islam Islam Islam Islam Islam |
Tani IRT Belum bekerja Belum Bekerja Belum Bekerja |
a. Genogram
dan Denah Rumah
a.
:
Perempuan
:
Yang tinggal serumah
Dapur
Kamar Tidur Ruang Keluarga Kamar
Tidur Kamar Tidur Ruang Tamu Kamar mandi
Sumur
b. Sifat
Keluarga
a. Anggota yang berpengaruh dalam mengambil keputusan adalah
ayah.
b. Kebiasaan hidup sehari-hari
1) Kebiasaan makan
a) Waktu makan teratur, frekuensi 3 kali dalam sehari, jenis makanan pokok yaitu nasi, lauk pauk tempek, telur, tahu, sayuran bayam, kangkung, kacang panjang, buah-buahan pisang.
b) Cara pengolahan makanan memenuhi syarat kesehatan,
menu dalam seminggu bervariasi.
c) Keluarga bapak Adi Susanto makan garam beryodium.
d) Membiasakan mencuci tangan sebelum makan dengan
air.
e) Tidak ada makanan pantangan dalam keluarga bapak
Adi Susanto.
f) Jenis minuman keluarga
bapak Adi Susanto yaitu air putih.
2) Sarana hiburan keluarga
Ada, yaitu TV
3) Tempat BAK dan BAB
Tempat BAK keluarga bapak Adi Susanto kamar mandi dan BAB yaitu jamban.
4) Hygiene perseorangan / keluarga
a) Kebiasaan mandi 2 kali sehari
b) Kebiasaan menggosok gigi 2 kali sehari
c) Kebiassan mencuci rambut 2 kali seminggu dengan
menggunakan shampo.
d) Keluarga bapak Adi Susanto menggunakan alas kaki
c. Kebiasaan
Keluarga Yang Merugikan
yaitu tidak ada
FAKTOR EKONOMI SOSIAL BUDAYA
a) Penghasilan
Penghasilan bapak Adi Susanto dalam sebulan Rp. <1000.000
b) Kegiatan sosial kemasyarakatan
Keluarga bapak Adi Susanto tidak
aktif dalam kegitan kemasyarakatan
Alasan
karena sibuk mencari nafkah.
c) Kebiasaan keluarga berkaitan dengan budaya
Keluarga bapak Adi Susanto biasa melakukan acara puputan apabila dalam keluarga ada
yang melahirkan.
FAKTOR RUMAH DAN LINGKUNGAN
b.
Perumahan
Tipe rumah bapak Adi Susanto permanen, status kepemilikan rumah milik sendiri,
jenis lantai plester, system ventilasi rumah ada digunakan,
system pencahayaan terang, jarak rumah dengan tetangga dekat, halaman di rumah ada,
dan tidak dimanfaatkan.
c.
Sumber
air bersih
Langsung di dapat dari air sumur milik sendiri. Cara pengolahan air minum
yaitu dari air sumur yang kemudian dimasak. Untuk kegiatan mencuci, memasak dan
mandi keluarga juga menggunakan air sumur tersebut, jarak sumber air dari septic tank kurang dari 2meter, tempat penampungan air sementara bak, kondisi air
di tempat penampungan tidak berbau, berwarna dan berasa.
d.
Sistem pembuangan sampah
Dengan cara dibakar, kondisi tempat pembungan sampah sementara terbuka,
jaraknya dari rumah kurang dari 5 meter.
e.
System
pembuangan kotoran rumah tangga
Keluarga bapak Adi Susanto buang air besar di jamban yang ada di kolam, tempat
pembungan limbah yaitu resapan.
f.
Hewan
peliharaan
Bapak
Adi Susanto tidak mempunyai hewan
ternak..
4. Pemantauan
jentik berkala
Tidak ada genangan air di sekitar rumah bapak
Adi Susanto, kebiasaan keluarga bapak
Adi Susanto menguras bak mandi 1 kali seminggu, terdapat kebiasaan
keluarga bapak Adi Susanto menggantungkan pakaian, dan keluarga Ibu
Rumbia tidak pernah mengubur
barang-barang bekas.
5. Riwayat
Kesehatan Keluarga
No |
Nama |
Jenis Penyakit |
Upaya Penanggulangan |
Ket
|
1. 2. 3. |
Lina Desti Tari |
KB
Diare Diare |
Kepuskes Kepuskes Kepuskes |
Kebiasaan keluarga bapak
Darmono memeriksakan diri
apabila sakit, tempatnya di puskesmas.
6.
Keluarga berencana
a) Pasangan usia subur : ada
b) Umur PUS : 25 tahun
c) Pernah mendengar KB :
Pernah
d) Pernah mendengar dari : bidan
e) Telah ikut KB : sudah
f) Data keluarga berencana
No |
Nama Anggota Keluarga |
Alat Kontrasepsi Yang Digunakan |
Alasan |
Jenis Gangguan |
Cara Mengatasi |
Tempat Kontrol |
Jumlah Anak |
1 |
Lina |
KB Suntik |
|
|
|
Bidan |
3 |
7.
Pemeriksaan bayi dan balita
a) Mempunyai bayi/balita : Ya
b) Pemeriksaan / kunjungan ke : Puskesmas
c) Alasan : Kalau sakit
d) Mempunyai KMS : Iya
e) KMS diisi oleh : Kader
f) Menimbang bayi :
Teratur
g) BB bayi hasil penimbangan di KMS : Meningkat setiap bulan
h) Status imunisasi : Lengkap
i) Status gizi bayi : Baik
j) Pemberian tablet Vit. A : Sudah 1 kali
k) Pengadaan makanan untuk bayi :
Memasak sendiri
l) Pertumbuhan dan perkembangan bayi :
Normal
Status kesehatan bayi
b)
ISPA
Anak bapak Adi Susanto tidak pernah menderita batuk pilek dalam tiga bulan terakhir.
c)
Diare
Anak bapak Adi Susanto pernah menderita penyakit diare dalam tiga bulan
terakhir.
d)
PKTB
Anak bapak Adi Susanto tidak pernah menderita penyakit PKTB dalam tiga bulan
terakhir.
8.
Kesadaran
keluarga tentang bahaya HIV/AIDS
a.
Pengetahuan tentang
HIV/AIDS :
tahu
b.
Penyakit HIV/AIDS
merupakan penyakit menular :
ya
c.
Penyebab penyakit
HIV/AIDS adalah :
tahu
9.
Riwayat Kesehatan Jiwa-Psikososial-Spritual
a.
Riwayat
kesehatan mental keluarga
Anggota keluarga bapak Adi Susanto tidak ada yang pernah dirawat di RS jiwa dan tidak ada
ganguan mental.
10. Tanggapan
keluarga terhadap pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial
a.
Jenis
pelayanan kesehatan yang paling membantu keluarga mengatasi masalah kesehatan
adalah puskesmas.
11. BPJS (Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial)
a.
Pengetahuan keluarga
tentang BPJS : tahu
b.
Keikitsertaan keluarga
dalam BPJS : tidak ikut, karena tidak
punya uang.
II.
IDENTIFIKASI DIAGNOSA, MASALAH DAN KEBUTUHAN
1. Diagnosa
a. Keluarga
Ibu Sutira dengan kurangnya
pengetahuan tentang Menopause
b. Keluarga bapak Solomon dengan kurangnya pengetahuan tentang Diabetes
Melitus.
c. Winda dengan kurangnya
pengetahuan tentang Desminore
2. Dasar
a. Bapak
Solomon mengalami penyakit Diabetes Melitus.
b. Ibu
Sutira mengalami Menopause.
c. Winda
mengalami Desminore.
3. Kebutuhan
a. Memberikan penyuluhan tentang
Diabetes Melitus
b. Memberikan penyuluhan tentang Menopause
c. Memberikan penyuluhan tentang Desminore
III.
ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
Tidak Ada
IV.
TINDAKAN SEGERA
Tidak Ada
V.
PERENCANAAN
Hari/Tanggal :
Rabu,
13 Januari 2016
– 14 Januari
Waktu :
11.00
WIB
1. Menjelaskan pada ibu
Sutirah tentang
Menopause
2. Menjelaskan pada keluarga bapak
Solomon tentang Diabetes
Melitus
3. Menjelaskan pada Winda tentang Desminore
VI.
PELAKSANAAN
Hari/Tanggal :
Rabu,
13 Januari 2016
– 14 Januari
Waktu :
13.00 WIB
1. Berikan penyuluhan tentang DM
a. Pengertian diabetes mellitus
b. Penyebab diabetes mellitus
c. Tanda dan gejala diabetes mellitus
d. Komplikasi diabetes mellitus
e. Pencegahan dan pengobatan diabetes mellitus
Hari/Tanggal :
Rabu,
13 Januari 2016
– 14 Januari
Waktu : 14.00 WIB
2. Memberikan penyuluhan tentang Menopause
a. Pengertian Menopause
b. Tanda dan Gejala Menopause
Hari/Tanggal :
Rabu,
13 Januari 2016
– 14 Januari
Waktu :
15.00 WIB
3.
Memberikan penyuluhan Desminore
a.
Pengertian Desminore
b.
Penyebab Desminore
c.
Tanda dan gejala Desminore
VII.
EVALUASI
Hari/tanggal
: Rabu,
13 Januari 2016
– 14 Januari
Waktu :
15.30 WIB
1.
Bapak Solomon telah
mengerti tentang penyakit
Diabetes Melitus
2. Keluarga Ibu Sutirah mengerti tentang Menopause
3. Winda telah mengerti tentang Desminore
BAB
IV
PEMBAHASAN
A. Asuhan Kebidanan Komunitas Pada Keluarga Bapak Ahdun
Saat Melakukan Survey Mawas Diri pada
keluarga bapak Ahdun, pada hasil wawancara langsung pada keluarga bapak Ahdun
ditemukan 3 masalah yaitu kurangnya pengetahuan tentang Hipertensi, merokok,
dan Ludia mengalami Diare. Dari 3 masalah yang ditemukan kemudian 3 masalah
tersebut yang menjadi prioritas utama yaitu kurangnya pengetahuan tentang Hipertensi,
merokok, dan Ludia mengalami Diare. Setelah didapatkan 3 prioritas masalah
kemudian selajutnya mengadakan kesepakatan tindakan atau rencana apa yang akan
di lakukan, keluarga bapak Ahdun setuju untuk dilakukan konseling atau
penyuluhan yang akan dilakukan yaitu tentang penyuluhan pengetahuan Hipertensi,
merokok, dan Diare.
B. Asuhan Kebidanan Komunitas pada keluarga bapak Solomon
Saat Melakukan Survey Mawas Diri pada
keluarga bapak Solomon, pada hasil wawancara langsung pada keluarga bapak Solomon
ditemukan 3 masalah yaitu kurangnya pengetahuan tentang DM, Ibu Sutirah yang
mengalami Menopause, dan Winda yang mengalami Desminore. Dari 3 masalah yang ditemukan
kemudian 3 masalah tersebut yang menjadi prioritas utama yaitu kurangnya
pengetahuan tentang DM, tentang Menopause, dan Desminore. Setelah didapatkan 3
prioritas masalah kemudian selajutnya mengadakan kesepakatan tindakan atau
rencana apa yang akan di lakukan, keluarga bapak Solomon setuju untuk dilakukan
konseling atau penyuluhan yang akan dilakukan yaitu tentang penyuluhan
pengetahuan DM, Menopause, dan Desminore.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
PKMD
adalah kegiatan atau pelayanan kesehatan berdasarkan sistem pendekatan edukatif
masalah kesehatan melalui Puskesmas dimana setiap individu atau kelompok
masyarakat dibantu agar dapat melakukan tindakan-tindakan yang tepat dalam
mengatasi kesehatan mereka sendiri.
1. Tujuan
PKMD
a.
Tujuan Umum
Untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat menolong diri sendiri dibidang kesehatan
dalam meningkatkan mutu hidup
b.
Tujuan Khusus
1)
Membutuhkan kesadaran
masyarakat akan potensi yang dimilikinya untuk menolong diri mereka sendiri
dalam meningkatkan mutu hidup mereka.
2)
Mengembangkan kemampuan
dan prakarsa masyarakat untuk berperan aktif dan berswadaya dalam meningkatkan
kesejahteraan mereka sendiri.
3)
Menghasilkan lebih banyak
tenaga masyarakat setempat yang mampu terampil serta mau berperan aktif dalam
kegiatan pembangunan desa.
Disamping
itu terdapat kegiatan yaitu KK
binaan yaitu kegiatan pelayanan kesehatan yang
diberikan pada keluarga untuk
mengetahui pendidikan kesehatan dan juga dapat mendorong timbulnya kreativitas dan
inisiatif setiap individu atau kelompok masyarakat untuk ikut secara aktif
dalam program-program kesehatan didaerahnya dan menentukan prioritas program
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat yang bersangkutan.
Dengan
adanya kegiatan KK binaan diharapkan keluarga dapat mengetahui
tentang pendidikan kesehatan dan mampu berprilaku PHBS demi meningkatkan
derajat kesehatan dalam keluarga.
B. Saran
Diharapkan
masalah yang muncul di lingkungan masyarakat dapat teratasi dengan baik dan
cepat agar tidak menimbulkan suatu masalah yang berkelanjutan yang dapat
merugikan kesehatan pada masyarakat dan masyarakat dapat menerapkan Asuhan yang
diberikan.
1. Bagi tenaga kesehatan
Diharapkan
tenaga kesehatan terutama bidan desa agar dapat memberikan penyuluhan atau
pendidikan kesehatan terhadap masyarakat Desa
Soresedih agar masyarakat mengerti dan menyadari tentang
pentingnya kesehatan.
2. Bagi Institusi
Diharapakan
institusi kedepan nya bisa menempatkan mahasiswanya di desa yang benar-benar
memerlukan pendidikan kesehatan.
3. Kepada keluarga Bapak Ahdun
a.
Dapat
merubah kebiasaan buruk yaitu merokok.
b.
Mencari informasi tentang
penyakit Hipertensi.
c.
Jangan enggan bertanya
untuk mendapatkan pendidikan kesehatan.
d.