Contoh Makalah Perkembangan Bahasa Indonesia
Di Susun Oleh :
Contohmakalahgan.blogspot.com
Sekolah
Tinggi Ilmu Contoh Makalah
Tahun
2017 / 2018
KATA
PENGANTAR
Seraya mengucapkan syukur kepada Allah SWT yang telah
memberikan Rahmat serta Hidayah -Nya, sehingga kita masih dalam keadaan sehat.
Dan khususnya, kami (penyusun) bisa menyelesaikan Makalah dengan judul ‘PERKEMBANGAN
BAHASA INDONESIA ‘.
Makalah ini tentunya jauh dari kata sempurna tapi penulis
tentunya bertujuan untuk menjelaskan atau memaparkan point-point di makalah
ini, sesuai dengan pengetahuan yang saya peroleh, baik dari buku maupun
sumber-sumber yang lain. Semoga semuanya memberikan manfaat bagi kita. Bila ada
kesalahan tulisan atau kata-kata di dalam makalah ini, penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Ditempat, September 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Bahasa Menurut Para Ahli........................................................... .... 2
B. Sejarah Perkembangan Bahasa
Indonesia................................................. .... 4
C. Kedudukan dan Fungsi Bahasa
Indonesia................................................ .... 16
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................... 17
B. Saran............................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Setelah kemerdekaan, bahasa Indonesia ditetapkan
sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia dahulu dikenal dengan bahasa melayu
yang merupakan bahasa penghubung antar etnis yang mendiami kepulauan nusantara.
Selain menjadi bahasa penghubung antara suku-suku, bahasa melayu juga menjadi
bahasa transaksi perdagangan internasional di kawasan kepulauan nusantara yang
digunakan oleh berbagai suku bangsa Indonesia dengan para pedagang asing.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu dari bangsa
Indonesia yang sudah dipakai oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu jauh
sebelum Belanda menjajah Indonesia, namun Bahasa Indonesia dulu tidaklah
seperti Bahasa Indonesia seperti yang kita gunakan sekarang ini. Ada beberapa
perkembangan yang seharusnya masyarakat Indonesia mengetahuinya.
B.
Rumusan
Masalah
Rumusan masalah makalah ini antara lain:
1.
Bagaimana
definisi bahasa menurut para ahli?
2.
Bagaimana sejarah perkembangan Bahasa Indonesia?
3.
Bagaimana
kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia ?
C.
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari
penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui :
1.
Definisi Bahasa Menurut Para Ahli
2.
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
3.
Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
DEFINISI
BAHASA MENURUT PARA AHLI
Bahasa berasal dari bahasa Sanskerta भाषा,
yaitu "bhāṣā" yang memiliki arti kapasitas khusus yang ada pada
manusia guna menggunakan dan mendapatkan sistem komunikasi secara kompleks,
serta sebuah bahasa merupakan contoh spesifik dari sistem itu.
Bahasa merupakan sebuah sarana untuk makhluk hidup
guna berinteraksi sosial dengan sesama makhluk hidup yang lainnya baik itu
sejenis maupun bukan sejenis. Bahasa merupakan sebuah kunci pokok untuk
kehidupan manusia, hal ini karena dengan adanya bahasa seseorang dapat
berinteraksi dengan sesamanya serta bahasa ialah sumber daya untuk kehidupan
bermasyarakat. Adapun sebuah bahasa dapat untuk digunakan jika dapat saling
memahami atau mengerti erat hubungannya dengan penggunaan dari sumber daya
bahasa yang dimiliki.
Perkiraan jumlah bahasa yang ada di dunia sangat
beragam antara 6.000-7.000 bahasa. Bahasa alami ialah bahasa isyarat atau
bicara, namun setiap bahasa dapat untuk disandikan ke dalam media kedua dengan
menggunakan stimulus visual, taktil, serta audio. Karena bahasa manusia ialah
modalitas-independen. Untuk lebih lengkapnya, berikut pengertian bahasa menurut
para ahli, antara lain :
1.
Harun Rasyid, Mansyur dan Suratno
Bahasa
ialah struktur serta makna yang terbebas dari penggunanya sebagai sebuah tanda
guna menyimpulkan maksud dan tujuannya.
2.
Hasan Alwi
Bahasa
merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer dimana dapat untuk dimanfaatkan
semua orang dalam berinteraksi, bekerjasama, serta mengenali diri terhadap
percakapan yang baik serta tingkah laku dan sopan santun.
3.
Bill Adams
Bahasa
merupakan sistem pengembangan psikologi setiap individu dalam konteks yang
intersubjektif.
4.
Wittgenstein
Bahasa
ialah sebuah bentuk pemikiran yang dapat untuk dipahami serta mempunyai suatu
hubungan dengan kenyataan, memiliki struktur, serta bentuk yang logis.
5.
D.P. Tambulan
Bahasa
ialah suatu cara guna memahami pikiran dan perasaan manusia serta untuk
menyatakan isi dari pikiran dan perasaan tersebut.
6.
Ferdinand De Saussure
Bahasa
merupakan salah satu ciri yang menjadi pembeda, hal ini karena dengan memakai
bahasa maka setiap kelompok yang ada pada masyarakat dapat menjadi dirinya
sebagai kesatuan yang berbeda dengan kelompok lain.
7.
Plato
Plato
berpendapat bahwa pengertian bahasa adalah pernyataan yang ada pada pikiran
seseorang dengan memakai perantaraan rhemata (ucapan) serta onomata (nama benda
atau sesuatu) yang merupakan cerminan ide seseorang dalam arus udara dengan
melalui media yaitu mulut.
8.
Bloch dan Trager
Bahasa
mempunyai struktur yang tersusun secara teratur tentang bunyi serta urutan
bunyi bahasa yang mempunyai sifat manasuka serta dengan sistem tersebut sebuah
kelompok sosial untuk bekerja sama.
9.
Sudaryono
Bahasa
merupakan sarana berkomunikasi secara efektif meskipun masih tidak sempurna
sehingga ketidaksempurnaan bahasa tersebut dapat menjadi suatu sarana
komunikasi yang menjadi sumber dari kesalahpahaman.
10.
MC. Carthy
Bahasa
merupakan praktik yang sangat tepat untuk dapat mengembangkan kemampuan dalam
berfikir.
B.
SEJARAH
PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
1. Sejarah Bahasa Indonesia
Bahasa merupakan salah satu unsur identitas
nasional. Bahasa dipahami sebagai sistem perlambangan yang secara arbiter
dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia dan digunakan sebagai sarana
berinteraksi manusia. Di Indonesia terdapat beragam bahasa daerah yang mewakili
banyaknya suku-suku bangsa atau etnis.
Setelah kemerdekaan, bahasa Indonesia ditetapkan
sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia dahulu dikenal dengan bahasa melayu
yang merupakan bahasa penghubung antar etnis yang mendiami kepulauan nusantara.
Selain menjadi bahasa penghubung antara suku-suku, bahasa melayu juga menjadi
bahasa transaksi perdagangan internasional di kawasan kepulauan nusantara yang
digunakan oleh berbagai suku bangsa Indonesia dengan para pedagang asing. Telah
dikemukakan pada beberapa kesempatan, mengapa bahasa melayu dipilih menjadi
bahasa nasional bagi negara Indonesia yang merupakan suatu hal yang menggembirakan.
Dibandingkan dengan bahasa lain yang dapat
dicalonkan menjadi bahasa nasional, yaitu bahasa jawa (yang menjadi bahasa ibu
bagisekitar setengah penduduk Indonesia), bahasa melayu merupakan bahasa yang
kurang berarti. Di Indonesia, bahasaitu diperkirakan dipakai hanya oleh
penduduk kepulauan Riau, Linggau dan penduduk pantai-pantai diseberang
Sumatera. Namun justru karena pertimbangan itu jualah pemilihan bahasa jawa
akan selalu dirasakan sebagai pengistimewaan yang berlebihan.
Alasan kedua, mengapa bahasa melayu lebih berterima
dari pada bahasa jawa, tidak hanya secara fonetis dan morfologis tetapi juga
secara reksikal, seperti diketahui, bahasa jawa mempunyai beribu-ribu morfen
leksikal dan bahkan beberapa yang bersifat gramatikal.
Faktor yang paling penting adalah juga kenyataannya bahwa bahasa melayu mempunyai sejarah yang panjang sebagai ligua France.
Dari sumber-sumber China kuno dan kemudian juga dari
sumber Persia dan Arab, kita ketahui bahwa kerajaan Sriwijaya di sumatera Timur
paling tidak sejak abad ke -7 merupakan pusat internasional pembelajaran agama
Budha serta sebuah negara yang maju yang perdagangannya didasarkan pada
perdagangan antara Cina, India dan pulau-pulau di Asia Tenggara. Bahas melayu
mulai dipakai dikawasan Asia Tenggara sejak Abad ke-7. bukti-bukti yang
menyatakan itu adalah dengan ditemukannya prasasti di kedukan bukit karangka
tahun 683 M (palembang), talang tuwo berangka tahun 684 M (palembang), kota
kapur berangka tahun 686 M (bukit barat), Karang Birahi berangka tahun 688 M
(Jambi) prasasti-prasasti itu bertuliskan huruf pranagari berbahasa melayu
kuno.
Bahasa melayu kuno itu hanya dipakai pada zaman
sriwijaya saja karena di jawa tengah (Banda Suli) juga ditemuka prasasti
berangka tahun 832 M dan dibogor ditemukan prasasti berangka tahun 942 M yang
juga menggunakan bahasa melayu kuno.
Pada zaman Sriwijaya, bahasa melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan , yaitu bahasa buku pelajaran agama Budha. Bahasa melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di Nusantara. Bahasa melayu dipakai sebagai bahasa perdagangan, baik sebagai bahasa yang digunakan terhadap para pedagang yang datang dari luar nusantara. Informasi dari seorang ahli sejara China I-Tsing yang belajar agama Budha di Sriwijaya, antara lain menyatakan bahwa di Sriwijay ada bahasa yang bernama Koen Loen (I-Tsing : 63-159), Kou Luen (I-Tsing : 183), K’ouen loven (Ferrand, 1919), Kw’enlun (Ali Syahbana, 1971 : 0001089), Kun’lun (parnikel, 1977 : 91), K’un-lun (prentice 1978 : 19), ayng berdampingan dengan sanskerta. Yang dimaksud dengan Koen-Luen adalah bahasa perhubungan (lingua france) dikepulauan nusantara, yaitu bahasa melau. Perkembangan dan pertumbuhan bahasa melayu tampak makin jelasa dari, peninggalan-peninggalan kerajaan islam, baik yang berupa batu tertulis, seperti tulisan pada batu nisan di Minye Tujah, Aceh, berangka tahun 1380 M, maupun hasil-hasil susastra (abad ke-16 dan ke-17), seperti syair Hamzah Fansuri, hikayat raja-raja Pasai, sejarah melayu, Tajussalatin dan Bustanussalatin. Bahasa melayu menyebar kepelosok nusantara bersama dengan menyebarnya agama islam diwilayah nusantara bahasa melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antara pulau, antara suku, antara pedagang, antar bangsa, dan antar kerajaan karena bahasa melayu tidak mengenal tutur.
Pada tahun 1928 bahasa melayu mengalami perkembangan
yang luar biasa. Pada tahun tersebut para tokoh pemuda dari berbagai latar
belakang suku dan kebudayaan menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan Indonesia, keputusan ini dicetuskan melalui sumpah pemuda. Dan baru
setelah kemerdekaan Indonesia tepatnya pada tanggal 18 Agustus Bahasa
Indonesia diakui secara Yuridis.
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu, sebuah
bahasa Austronesia yang digunakan sebagai lingua franca (bahasa
pergaulan) di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern.
Bentuk bahasa sehari-hari ini sering dinamai dengan istilah Melayu Pasar.
Jenis ini sangat lentur, sebab sangat mudah dimengerti dan ekspresif, dengan
toleransi kesalahan sangat besar dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari
berbagai bahasa yang digunakan para penggunanya.
Bentuk yang lebih resmi, disebut Melayu
Tinggi yang pada masa lalu digunakan oleh kalangan keluarga kerajaan di
sekitar Sumatera, Jawa, dan Semenanjung Malaya. Bentuk bahasa ini lebih sulit
karena penggunaannya sangat halus, penuh sindiran, dan tidak seekspresif Bahasa
Melayu Pasar.
Pemerintah kolonial Belanda melihat kelenturan
Melayu Pasar dapat mengancam keberadaan bahasa dan budaya. Belanda berusaha
meredamnya dengan mempromosikan bahasa Melayu Tinggi, diantaranya dengan
penerbitan karya sastra dalam Bahasa Melayu Tinggi oleh Balai Pustaka. Tetapi
Bahasa Melayu Pasar sudah digunakan oleh banyak pedagang dalam berkomunikasi.
2. Sumber Bahasa Indonesia
Sejarah tumbuh dan berkembangnya Bahasa Indonesia
tidak lepas dari Bahasa Melayu. Dimana Bahasa melayu sejak dahulu telah
digunakan sebagai bahasa perantara (lingua franca) atau bahasa pergaulan.
Bahasa melayu tidak hanya digunakan di Kepulauan Nusantara, tetapi juga
digunakan hampir diseluruh Asia Tenggara. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya
Prasasti-prasasti kuno dari kerjaan di indonesia yang ditulis dengan menggunakan
Bahasa Melayu. Dan pasa saat itu Bahasa Melayu telah Berfungsi Sebagai :
a.
Bahasa Kebudayaan yaitu bahasa buku-buku
yang berisi aturan-aturan hidup dan satra
b.
Bahasa Perhubungan (Lingua Franca) antar
suku di Indonesia
c.
Bahasa Perdagangan baik bagi suku yang
ada di indonesia mapupun pedagang yang berasal dari luar indonesia.
d.
Bahasa resmi kerajaan.
Jadi jelashlah bahwa bahasa indonesia sumbernya
adalah bahasa melayu.
3. Peresmian Nama Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa nasional
pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa Melayu
sebagai bahasa nasional merupakan usulan dari Muhammad Yamin, seorang
politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya pada Kongres Nasional
kedua di Jakarta, Yamin mengatakan bahwa : “Jika mengacu pada masa depan
bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua bahasa
yang bisa diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu.
Tapi dari dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa
pergaulan atau bahasa persatuan.
Secara Sosiologis kita bisa mengatakan bahwa Bahasa
Indonesia resmi di akui pada Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Hal ini
juga sesuai dengan butir ketiga ikrar sumpah pemuda yaitu “Kami putra dan putri
Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.” Namun secara
Yuridis Bahasa Indonesia diakui pada tanggal 18 Agustus 1945 atau setelah
Kemerdekaan Indonesia.
4. Mengapa Bahasa Melayu Diangkat
Menjadi Bahasa Indonesia.
Penyebutan pertama istilah “Bahasa Melayu” sudah
dilakukan pada masa sekitar 683-686 M, yaitu angka tahun yang tercantum pada
beberapa prasasti berbahasa Melayu Kuno dari Palembang dan Bangka.
Prasasti-prasasti ini ditulis dengan aksara Pallawa atas perintah raja Sriwijaya,
kerajaan maritim yang berjaya pada abad ke-7 sampai ke-12. Wangsa Syailendra
juga meninggalkan beberapa prasasti Melayu Kuno di Jawa Tengah. Keping Tembaga
Laguna yang ditemukan di dekat Manila juga menunjukkan keterkaitan wilayah itu
dengan Sriwijaya.
Berbagai batu bertulis (prasasti) yang ditemukan itu
seperti:
1)
Prasasti Kedukan Bukit di Palembang,
tahun 683.
2)
Prasasti Talang Tuo di Palembang, tahun
684.
3)
Prasasti Kota Kapur di Bangka Barat,
tahun 686.
4)
Prasasti Karang Brahi antara Jambi dan
Sungai Musi, tahun 688.
Yang kesemuanya beraksara Pallawa dan bahasanya
bahasa Melayu Kuno memberi petunjuk bahwa bahasa Melayu dalam bentuk bahasa
Melayu Kuno sudah dipakai sebagai alat komunikasi pada zaman Sriwijaya.
Prasasti-prasasti lain yang bertulis dalam bahasa
Melayu Kuno juga terdapat di:
1)
Jawa Tengah: Prasasti Gandasuli, tahun
832, dan Prasasti Manjucrigrha.
2)
Bogor: Prasasti Bogor, tahun 942.
Kedua prasasti di pulau Jawa itu memperkuat pula
dugaan bahwa bahasa Melayu Kuno pada saat itu bukan saja dipakai di Sumatra,
melainkan juga dipakai di Jawa.
Penelitian linguistik terhadap sejumlah teks
menunjukkan bahwa paling sedikit terdapat dua dialek bahasa Melayu Kuno yang
digunakan pada masa yang berdekatan.
Ada empat faktor yang menyebabkan bahasa Melayu
diangkat menjadi bahasa Indonesia yaitu :
1)
Bahasa melayu sudah merupakan lingua
franca di Indonesia, bahasa perhubungan dan bahasa perdangangan.
2)
Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah
dielajari karena dalam bahasa melayu tidak dikenal tingkatan bahasa (bahasa
kasar dan bahasa halus).
3)
Suku jawa, suku sunda dan suku suku yang
lainnya dengan sukarela menerima bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional
4)
Bahasa melayu mempunyai kesanggupan
untuk dipakai sebagai bahasa kebudayaan dalam arti yang luas.
5)
Peristiwa-Peristiwa Penting Yang
Berkaitan Dengan Bahasa Indonesia.
Peristiwa-peristiwa penting yang berkaitan dengan
perkembangan bahasa Indonesia dapat dirinci sebagai berikut :
1)
Tahun 1801 disusunlah ejaan resmi bahasa
Melayu oleh Ch. A. Van Ophuijsen yang dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan
Moehammad Taib Soetan Ibrahim. Ejaan ini dimuat dalam Kitab Logat Melayu.
2)
Tahun 1908 pemerintah kolonial
mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama Commissie
voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat), yang kemudian pada tahun 1917
diubah menjadi Balai Pustaka. Badan penerbit ini menerbitkan novel-novel,
seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, buku-buku penuntun bercocok tanam,
penuntun memelihara kesehatan, yang tidak sedikit membantu penyebaran bahasa
Melayu di kalangan masyarakat luas.
3)
Tanggal 16 Juni 1927 Jahja Datoek Kayo
menggunakan bahasa Indonesia dalam pidatonya. Hal ini untuk pertamakalinya
dalam sidang Volksraad (dewan rakyat), seseorang berpidato menggunakan bahasa
Indonesia.
4)
Tanggal 28 Oktober 1928 secara resmi
pengokohan bahasa indonesia menjadi bahasa persatuan.
5)
Tahun 1933 berdiri sebuah angkatan
sastrawan muda yang menamakan dirinya sebagai Pujangga Baru yang dipimpin oleh
Sutan Takdir Alisyahbana.
6)
Tahun 1936 Sutan Takdir Alisyahbana
menyusun Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia.
7)
Tanggal 25-28 Juni 1938 dilangsungkan
Kongres Bahasa Indonesia I di Solo. Dari hasil kongres itu dapat disimpulkan
bahwa usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara
sadar oleh cendekiawan dan budayawan Indonesia saat itu.
8)
Tanggal 18 Agustus 1945
ditandatanganilah Undang-Undang Dasar 1945, yang salah satu pasalnya (Pasal 36)
menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.
9)
Tanggal 19 Maret 1947 diresmikan
penggunaan ejaan Republik (ejaan soewandi) sebagai pengganti ejaan Van
Ophuijsen yang berlaku sebelumnya.
10)
Tanggal 28 Oktober – 2 November 1954
diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia II di Medan. Kongres ini merupakan
perwujudan tekad bangsa Indonesia untuk terus-menerus menyempurnakan bahasa
Indonesia yang diangkat sebagai bahasa kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa
negara.
11)
Tanggal 16 Agustus 1972 H. M. Soeharto,
Presiden Republik Indonesia, meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan (EYD) melalui pidato kenegaraan di hadapan sidang DPR yang
dikuatkan pula dengan Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972.
12)
Tanggal 31 Agustus 1972 Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku di seluruh
wilayah Indonesia (Wawasan Nusantara).
13)
Tanggal 28 Oktober – 2 November 1978
diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia III di Jakarta. Kongres yang diadakan
dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda yang ke-50 ini selain memperlihatkan
kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun 1928, juga
berusaha memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.
14)
Tanggal 21 – 26 November 1983
diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia IV di Jakarta. Kongres ini diselenggarakan
dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda yang ke-55. Dalam putusannya
disebutkan bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia harus lebih
ditingkatkan sehingga amanat yang tercantum di dalam Garis-Garis Besar Haluan
Negara, yang mewajibkan kepada semua warga negara Indonesia untuk menggunakan
bahasa Indonesia dengan baik dan benar, dapat tercapai semaksimal mungkin.
15)
Tanggal 28 Oktober – 3 November 1988
diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta. Kongres ini dihadiri
oleh kira-kira tujuh ratus pakar bahasa Indonesia dari seluruh Indonesia dan
peserta tamu dari negara sahabat seperti Brunei Darussalam, Malaysia,
Singapura, Belanda, Jerman, dan Australia. Kongres itu ditandatangani dengan
dipersembahkannya karya besar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa kepada
pencinta bahasa di Nusantara, yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Tata
Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
16)
Tanggal 28 Oktober – 2 November 1993
diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VI di Jakarta. Pesertanya sebanyak 770
pakar bahasa dari Indonesia dan 53 peserta tamu dari mancanegara meliputi
Australia, Brunei Darussalam, Jerman, Hongkong, India, Italia, Jepang, Rusia,
Singapura, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Kongres mengusulkan agar Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Bahasa
Indonesia, serta mengusulkan disusunnya Undang-Undang Bahasa Indonesia.
17)
Tanggal 26-30 Oktober 1998
diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VII di Hotel Indonesia, Jakarta.
Kongres itu mengusulkan dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa.
Peristiwa-peristiwa yang mempengaruhi perkermbangan
bahasa Indonesia:
1)
Budi Otomo.
Pada tahun 1908, Budi Utomo yang merupakan
organisasi yang bersifat kenasionalan yang pertama berdiri dan tempat
terhidupnya kaum terpelajar bangsa Indonesia, dengan sadar menuntut agar
syarat-syarat untuk masuk ke sekolah Belanda diperingan,. Pada kesempatan
permulaan abad ke-20, bangsa Indonesia asyik dimabuk tuntutan dan keinginan
akan penguasaan bahasa Belanda sebab bahasa Belanda merupakan syarat utam untuk
melanjutkan pelajaran menambang ilmu pengetahuan barat.
2)
Sarikat Islam.
Sarekat islam berdiri pada tahun 1912. mula-mula
partai ini hanya bergerak dibidang perdagangan, namun bergerak dibidang sosial
dan politik jga. Sejak berdirinya, sarekat islam yang bersifat non kooperatif
dengan pemerintah Belanda dibidang politik tidak perna mempergunakan bahasa
Belanda. Bahasa yang mereka pergunakan ialah bahasa Indonesia.
3)
Balai Pustaka.
Dipimpin oleh Dr. G.A.J. Hazue pada tahu 1908 balai
pustaku ini didirikan. Mulanya badan ini bernama Commissie Voor De
Volkslectuur, pada tahun 1917 namanya berubah menjadi balai pustaka. Selain
menerbitkan buku-buku, balai pustaka juga menerbitkan majalah.
Hasil yang diperoleh dengan didirikannya balai
pustaka terhadap perkembangan bahasa melau menjadi bahasa Indonesia dapat
disebutkan sebagai berikut :
·
Memberikan kesempatan kepada
pengarang-pengarang bangsa Indonesia untuk menulis cerita ciptanya dalam bahasa
melayu.
·
Memberikan kesempatan kepada rakyat
Indonesia untuk membaca hasil ciptaan bangsanya sendiri dalam bahasa melayu.
·
Menciptakan hubungan antara sastrawan
dengan masyarakat sebab melalui karangannya sastrawan melukiskan hal-hal yang
dialami oleh bangsanya dan hal-hal yang menjadi cita-cita bangsanya.
Balai pustaka juga memperkaya dan memperbaiki bahasa
melayu sebab diantara syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh karangan yang akan
diterbitkan di balai pustaka ialah tulisan dalam bahasa melayu yang bersusun
baik dan terpelihara.
4)
Sumpah Pemuda.
Kongres pemuda yang paling dikenal ialah kongres
pemuda yang diselenggarakan pada tahun 1928 di Jakarta. Pada hal sebelumnya,
yaitu tahun 1926, telah pula diadakan kongres pemuda yang tepat
penyelenggaraannya juga di Jakarta. Berlangsung kongres ini tidak semata-mata
bermakna bagi perkembangan politik, melainkan juga bagi perkembangan bahasa dan
sastra Indonesia.
Dari segi politik, kongres pemuda yang pertama
(1926) tidak akan bisa dipisahkan dari perkembangan cita-cita atau benih-benih
kebangkitan nasional yang dimulai oleh berdirinya Budi Utomo, sarekat islam,
dan Jon Sumatrenan Bond. Tujuan utama diselenggarakannya kongres itu adalah
untuk mempersatukan berbagai organisasi kepemudaan pada waktu itu.
Pada tahun itu organisasi-organisasi pemuda
memutuskan bergabung dalam wadah yang lebih besar Indonesia muda. Pada tanggal
28 Oktober 1928 organisasi pemuda itu mengadakan kongres pemuda di Jakarta yang
menghasilkan sebuah pernyataan bersejarah yang kemudian lebih dikenal sebagai
sumpah pemuda. Pertanyaan bersatu itu dituangkan berupa ikrar atas tiga hal,
Negara, bangsa, dan bahasa yang satu dalam ikrar sumpah pemuda.
Peristiwa ini dianggap sebagai awal permulaan bahasa
Indonesia yang sebenarnya, bahasa Indonesia sebagai media dan sebagai symbol
kemerdekaan bangsa. Pada waktu itu memang terdapat beberapa pihak yang
peradaban modern. Akan tetapi, tidak bisa dipumgkiri bahwa cita-cita itu sudah
menjadi kenyataan, bahasa Indonesia tidak hanya menjadi media kesatuan, dan
politik, melainkan juga menjadi bahasa sastra indonesia baru.
C.
Kedudukan
Dan Fungsi Bahasa Indonesia
1. Kedudukan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia
mempunyai dua kedudukan yang sangat penting yaitu :
a)
Sebagai Bahasa Nasional.
Seperti yang
tercantum dalam ikrar ketiga Sumpah
Pemuda 1928 yang berbunyi Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa
persatuan, bahasa Indonesia. Ini berarti bahasa Indonesia berkedudukan sebagai
bahasa Nasional yang kedudukannya berada diatas bahasa-bahasa daerah.
b)
Sebagai Bahasa Negara
Tercantum dalam
Undang-Undang Dasar 1945 (Bab XV Pasal 36) mengenasi kedudukan bahasa Indonesia
yang menyatakan bahawa bahasa negara ialah bahasa Indonesia.
2. Fungsi Bahasa Indonesia
Di
dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai
:
a.
Lambang kebangsaan
b.
Lambang identitas nasional
c.
Alat penghubung antarwarga, antardaerah
dan antarbudaya
d.
Alat yang memungkinkan penyatuan
berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasa yang
berbeda-beda ke dalam satu kesatuan kebangsaan yang bulat.
Di
dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa indonesia berfungsi sebagai :
a.
Bahasa resmi kenegaraan
b.
Bahasa pengantar di dalam dunia
pendidikan
c.
Alat perhubungan pada tingkat nasional
untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
d.
Alat pengembangan kebudayaan, ilmu
pengetahuan dan teknologi.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik
Indonesia sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Dasar RI 1945, Pasal 36
“bahasa Negara ialah bahasa Indonesia”. Sejarah bahasa Indonesia telah tumbuh
dan berkembang sejak sekitar abad ke VII dari bahasa Melayu yang sejak zaman
dahulu sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) bukan
hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara.
Awal penciptaan Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari Sumpah
Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, dicanangkanlah penggunaan Bahasa Indonesia
sebagai bahasa untuk negara Indonesia pascakemerdekaan. Secara yuridis, baru
tanggal 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia secara resmi diakui keberadaannya dan
ditetapkan dalam UUD 1945 pasal 36. Selain itu Bahasa Indonesia memiliki 2
kedudukan yaitu sebagai bahasa Negara dan bahasa Nasional.
B.
SARAN
Sebagaimana yang kita ketahui bahasa Indonesia
sumbernya adalah bahasa melayu. Sebagai bangsa yang besar selayaknyalah kita
menghargai nilai-nilai sejarah tersebut dengan tetap menghormati bahasa melayu.
Disamping itu alangkah baiknya apabila kita menggunakan bahasa indonesia secara
baik dan benar.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmadi
Muhsin, 1990. sejarah dan standarisasi bahasa Indonesia. Bandung : sinar baru
algesindo. Aripin Z.E,
Akhadiah
M. K, Sabarti. 1991. Bahasa Indonesia I. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
ARIFIN,
E. ZAENAL, 1948.cermat
Kartika
Nur Ramadha. 2009. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia.
http://jaririndu.blogspot.com/2012/01/sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia.html,
diakses pada Rabu, 16 Desember 2015 pukul 16.00
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia#Bahasa_Indonesia, diakses pada Rabu, 16 Desember
2015 Pukul 16.30
1 komentar untuk "Contoh Makalah Perkembangan Bahasa Indonesia"