ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA BAPAK JOKO DAN BAPAK ANTON DI DESA ATAP LANGIT RT 01 RW 01 KECAMATAN JAKARTA KABUPATEN JAKARTA PROVINSI JAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS adalah rangkaian kegiatan masyarakat yang dilakukan atas dasar gotong royong dan swadaya dalam rangka menolong diri sendiri dalam memecahkan masalah untuk memenuhi kebutuhan dibidang kesehatan dan dibidang lain yang berkaitan agar mempu mencapai kehidupan sehat sejahtera (Departemen Kesehatan RI, 2005).
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikitan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing – masing yang merupakan bagian dari keluarga.
Wanita dan Ibu adalah dua sosok yang tidak pernah lepas dari kehidupan kita. Tanpa sosok Ibu kita tidak akan pernah ada di dunia ini. Bahkan banyak orang-orang hebat yang tidak akan pernah bisa menjadi hebat tanpa didukung dengan sosok wanita hebat di belakangnya. Ada begitu banyak definisi dan arti dari wanita namun semua arti dan definisi itu bersumber pada satu kesimpulan, bahwa wanita adalah sosok yang sangat hebat terlepas dari segala kekurangan yang dimilikinya.
Asuhan kebidanan pada keluarga merupakan asuhan kebidanan komunitas dimana pelayanan kebidanan komunitas merupakan upaya yang dilakukan bidan untuk pemecahan terhadap masalah kesehatan lansia di dalam keluarga dan masyarakat supaya keluarga dan masyarakat selalu berada dalam kondisi kesehatan yang optimal. Kegiatan pelayanan kebidanan komunitas termasuk di dalamnya adalah penyuluhan dan nasihat tentang kesehatan, pemeliharaan kesehatan lansia , pengobatan sederhana bagi ibu dan balita, perbaikan gizi keluarga, imunisasi ibu dan anak, pertolongan persalinan serta pelayanan KB.
Yang menjadi sasaran kebidanan komunitas yaitu ibu (prahamil, hamil, bersalin, nifas), anak (bayi baru lahir, balita, anak pra sekolah, remaja), keluarga (wanita dengan gangguan sistem reproduksi), masyarakat. Yang menjadi sasaran utama adalah ibu dan anak dalam keluarga.
Untuk keberhasilan kegiatan yang dilakukan dalam acara PKMD setiap individu diberikan tugas untuk melakukan penyuluhan pada KK binaan. Setiap individu diwajibkan mempunyai KK binaan, dimana setiap KK binaan minimal ada tiga masalah yang dikaji kemudian dilakukan penyuluhan. Setiap individu wajib melakukan kunjungan terhadap KK binaan yang diambil dalam waktu beberapa hari.
Setelah melakukan sensus dirumah Bapak Joko dan Bapak Anton , ternyata banyak masalah yang muncul. Keluarga Bapak Joko mempunyai masalah kesehatan yaitu kebiasaan merokok, diare dan tidak berprilaku hidup bersih, dan Bapak Anton mempunyai masalah kesehatan yaitu penyakit malaria,influenza,kurang mengetahui tentang personal hygiene.
B. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Setelah mengadakan penyuluhan pada KK binaan diharapkan dapat menerapkan berbagai keterampilan yang berkaitan dengan mata kuliah asuhan kebidanan komunitas.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian sesuai dengan masalah yang ada dalam KK Binaan yang diambil.
b. Mahasiswa mampu mengungkap masalah kesehatan yang ada dalam KK Binaan yang diambil.
c. Mahasiswa mampu menyusun rencana bersama KK Binaan dalam mengatasi masalah kesehatan khususnya tentang masalah KIA
d. Mahasiswa mampu melakukan implementasi dengan memberikan penyuluhan untuk memecahkan masalah yang ada dalam KK Binaan yang diambil.
e. Mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan terhadap keluarga yang memiliki masalah kesehatan khususnya yang ada dalam KK Binaan tersebut.
f. Mahasiswa mampu mengevaluasi keberhasilan tindakan yang telah dilakukan.
C. Manfaat Kegiatan
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh dengan memberikan penyuluhan pada KK Binaan dan mampu menyelesaikan masalah.
2. Bagi Masyarakat Menambah wawasan bagi masyarakat pada umumnya dan keluarga Bapak Joko dan Bapak Anton khususnya mengenai kesehatan
3. Bagi Tenaga Kesehatan
Memberikan gambaran mengenai keadaan kesehatan masyarakat disana sehingga memudahkan dalam penyuluhan kesehatan dan mengubah perilaku hidup bersih dan sehat.
4. Bagi institusi
Hasil penyuluhan ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan referensi dalam kegiatan belajar mengajar dan sebagai sumber bacaan dan dapat dijadikan sebagai buku sumber untuk kepustakaan institusi.
D. Metodologi Kegiatan
Dalam kegiatan KK Binaan metode yang digunakan adalah leafleat dan Tanya jawab.
E. Langkah Kerja
Pelaksanaan
F.Langkah Kerja
Pelaksanaan
1. Waktu Pelaksanaan
a. Pengkajian
Hari/ Tanggal : Minggu, 30 Desember 2015
b. Intervertasi
Hari/Tanggal : Kamis,08 Januari 2016
c. Evaluasi
Hari/Tanggal :Sabtu – Minggu, 9 Januari – 10 Januari 2016
2. Lokasi
Kegiatan KK Binaan akan dilaksanakan di rumah Bapak Joko dan Bapak Anton di Desa ATAP LANGIT RT 01 RW 02 Kecamatan Jakarta Kabupaten Jakarta.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Kebidanan Komunitas
1. Pengertian
Menurut WHO kebidanan komunitas adalah bidang kebidanan khusus yang merupakan gabungan keterampilan ilmu kebidanan, ilmu kesehatan masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat keseluruhan guna meningkatkan kesehatan, penyempurnaan kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik, rehabilitas, pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih besar. Ditunjukan kepada individu, keluarga yang mempunyai masalah dimana hal itu mempengaruhi masyarakat keseluruhan
2. Asuhan kebidanan komunitas
Asuhan kebidanan komunitas adalah merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan, khususnya dalam pelayanan kesehatan ibu, anak dan Keluarga Berencana.
Pengetahuan dan keterampilan dasar :
a. Kebudayaan dasar masyarakat Indonesia
b. Keuntungan dan kerugian praktik kesehatan tradisional dan modern Sarana tanda bahaya serta transportasi kegawat daruratan bagi anggota masyarakat yang sakit yang membutuhkan asuhan tambahan
c. Penyebab langsung maupun tidak langsung kematian dan kesakitan ibu dan bayi dimasyarakat
d. Advokasi dan strategi pemberdayaan wanita dalam mempromosikan hak haknya diperlukan untuk mencapai kesehatan yang optimal
e. Keuntungan dan resiko dari tatanan tempat bersalin yang bersedia
f. Advokasi bagi wanita agar bersalin dengan aman
g. Masyarakat keadaan kesehatan lingkungan, termasuk penyedian air, perumahan, resiko lingkungan, makanan, dan ancaman umum bagi kesehatan
h. Standar profesi dan praktik kebidanan
Pengetahuan dan Keterampilan tambahan :
a. Epidemiologi, sanitasi, diagnosa masyarakat dan statistic.
b. Infrastruktur kesehatan setempat dan nasional, serta bagaimana mengakses sumber daya yang dibutuhkan untuk asuhan kebidanan.
c. Primary health care (PHC) berbasis dimasyarakat dengan menggunakan promosi kesehatan serta strategi pencegahan penyakit.
d. Program imunisasi nasional dan akses untuk pelayanan imunisasi.
B. Konsep Asuhan Kebidanan Komunitas
1. Pengertian
Asuhan Kebidanan Komunitas adalah rangkaian kegiatan masyarakat yang dilakukan atas dasar gotong royong dan swadaya dalam rangka menolong diri sendiri dalam memecahkan masalah untuk memenuhi kebutuhannya dibidang kesehatan dan dibidang lain yang berkaitan agar mampu mencapai kehidupan sejahtera. (Departemen Keshatan RI. 2005)
2. Tujuan Asuhan Kebidanan Komunitas
a. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat menolong diri sendiri dibidang kesehatan dalam meningkatkan mutu hidup
b. Tujuan Khusus
1) Membutuhkan kesadaran masyarakat akan potensi yang dimilikinya untuk menolong diri mereka sendiri dalam meningkatkan mutu hidup mereka.
2) Mengembangkan kemampuan dan prakarsa masyarakat untuk berperan aktif dan berswadaya dalam meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri.
3) Menghasilkan lebih banyak tenaga masyarakat setempat yang mampu terampil serta mau berperan aktif dalam kegiatan pembangunan desa.
4) Meningkatkan mutu kesehatan masyarakat dalam arti memenuhi beberapa indikator :
a) Angka kesakitan menurun.
b) Angka kematian menurun, terutama angka kematian bayi dan anak serta angka kelahiran menurun.
c) Angka kekurangan gizi pada anak balita menurun.
3. Ciri – cirri Asuhan Kebidanan Komunitas
a. Kegiatan dilakasanakan atas dasar kesadaran, kemauan dan prakarsa masyarakat sendiri. Dalam arti bahwa kegiatan dimulai dengan kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan yang memang dirasakan oleh masyarakat sendiri sebagai kebutuhan.
b. Perencanaan kegiatan ditetapkan oleh masyarakat secara musyawarah dan mufakat.
c. Pelaksanaan kegiatan berlandaskan pada peran aktif dan swadaya masyarakat dalam arti memanfaatkan secara optimal kemampuan dan sumber daya yang dimiliki masyarakat.
d. Masukan dari luar yang bersifat memicu, melengkapi dan menunjang tidak mengakibatkan ketergantungan.
e. Kegiatan dilakukan oleh tenaga – tenaga masyarakat setempat.
f. Kegiatan yang dilakukan sekurang – kurangnya mencakup salah satu dari 5 unsur PHC.
4. Prinsip – Prinsip Asuhan Kebidanan Komunitas
a. Kegiatan masyarakat sebaiknya dimulai dengan kegiatan yang memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.
b. Dalam pembinaan masyarakat diperlukan kerja sama yang baik:
1) Antara dinas – dinas/ institusi – institusi/ lembaga – lembaga lain.
2) Antara dinas – dinas/ institusi – institusi/ lembaga – lembaga dengan masyarakat.
c. Dalam hal masyarakat tidak dapat memecahkan masalah kebutuhannya sendiri maka pelayanan langsung diperhatikan oleh yang bersangkutan.
5. Wadah Kegiatan Asuhan Kebidanan Komunitas
Karena kegiatan asuhan kebidanan komunitas merupakan bagian integral dari pembangunan desa sedangkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa adalah LKMD ( Lembaga Kesehatan Masyarakat Desa ), maka dengan sendirinya wadah kegiatan Asuhan Kebidanan Komunitas adalah LKMD.
6. Srategi Pembinaan
a. Tim pembinaan Kebidanan Komunitas dimasing – masing tingkat sekaligus dijadikan sebagai forum koordinasi masing – masing tingkat.
b. Setiap kegiatan partisipasi masyarakat yang akan dipromosikan oleh salah satu sector, terlebih dahulu dibahas dalam forum koordinasi untuk sektor – sektor lain untuk memungkinkan menghindari tumpang tindih.
c. Jenis apapun yang akan dijadikan harus selalu berdasarkan pada proporsi kebutuhan masyarakat.
d. Seluruh tahap kegiatan, mulai dari persiapan, perencanaan, penilaian, pembinaan sampai pada peluang dilakukan oleh masyarakat sendiri dan dimana perlu dibantu oleh pemerintah secara lintas program dan lintas sektoral.
e. Wadah kegiatan Asuhan Kebidanan Komunitas adalah Lembaga Kesehatan Masyarakat Desa (LKMD).
f. Asuhan Kebidanan Komunitas adalah kegiatan dari, oleh dan untuk masyarakat (Departemen Kesehatan RI. 2005 ).
7. Pelestarian dan Pembinaan
a. Pelestarian dan Pembinaan Asuhan Kebidanan Komunitas berpedoman kepada GBHN.
b. Pelestarian dan Pembinaan Asuhan Kebidanan Komunitas dilaksanakan dengan kerjasama lintas sektoral melalui pendekatan edukatif.
c. Koordinasi pembinaan melalui jalur fungsional pada tiap tingkatan, tingkat provinsi oleh Gubernur dan seterusnya.
d. Asuhan Kebidanan Komunitas merupakan bagian integral dari pembangunan desa secara keseluruhan.
e. Puskesmas sebagai pusat pelestarian dan pembinaan kesehatan berfungsi sebagai dinamisator.
C. Konsep Keluarga
A. Konsep Keluarga
Keluarga (bahasa Sanskerta: "kulawarga"; "ras" dan "warga" yang berarti "anggota") adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah Menurut Departemen Kesehatan RI ( 2009 ), keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Sedangkan menurut Salvicion dan Ara Celis (2005), keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.
B. Bentuk Tipe Keluarga
a. Keluarga inti (Nuclear Familly), adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.
b. Keluarga besar (ETtended Familly), adalah keluarga inti ditambah sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi, dan sebagainnya.
c. Keluarga berantai (Serial Familly), adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
d. Keluarga duda/janda (Composite), adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
e. Keluarga berkomposisi, adalah yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama-sama.
f. Keluarga kabitas (Cabitation), adalah dua orang yang menjadi satau tanpa pernikahan tetapi membentuk satu keluarga. (Effendi, 2006)
C. Pemegang Kekuasaan dalam Keluarga
Pemegang kekuasaan keluarga menurut (Effendi, 2006):
a. Patrikal, yang dominan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak ayah.
b. Matrikal, yang dominan memegang kekuasaan dalah keluarga adalah pihak ibu.
c. Equalitarian, yang dominan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak ayah dan ibu.
D. Peranan Keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Menurut (Effendi, 2006) penaran dalam keluarga adalah:
a. Peranan ayah
Sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anak, pecari nafkah, pendidik, pelindung, kepala keluarga, anggota dari kelompok sosialnya, anggota masyarakat dari lingkungannya.
b. Peranan ibu
Sebagai istri dan ibu dari anak-anak, mengurus rumah tangga, mengasuh dan pendidik, pelindung dari salah satu kelompok dari peranan sosialnya, serta sebagai anggota masnyarakat dari lingkungannya, pencari nafkah tambahan dalam keluarga.
c. Peranan anak
Melaksanakan peranan psikososial sesuai tingkat perkembangan baik fisik, mental maupun spiritial.
E. Fungsi Keluarga
a. Fungsi biologis
Untuk meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan anak, memenuhi kebutuhan gizi keluarga, memelihara dan merawat anggora keluarga.
b. Fungsi psikologis
1) Memberikan kasih sayang dan rasa aman.
2) Memberikan kasih sayang diantara anggota keluarga.
c. Fungsi sosial
1) Membina sosialisasi pada anak.
2) Membentuk norma tingkah laku sesuai tingkat perkembangan anak.
d. Fungsi ekonomi
1) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
2) Mencari sumber penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
3) Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga dimasa yang akan datang.
e. Fungsi Pendidikan
1) Menyekolahkan anak untuk membekali pendidikan, ketrampilan dan membentuk perilaku sesuai bakat dan minat yang dimilikinya.
2) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang, memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
3) Mendidik anak sesuai tingkat perkembangannya.
F. Gambaran Keluarga Sehat
Gambaran keluarga sehat dapat dikemukakan sebagai berikut:
a. Anggota keluarga dalam kondisi sehat fisik, mental maupun sosial.
b. Cepat meminta bantuan tenaga kesehatan atau unit pelayanan kesehatan bila timbul masalah kesehatan pada salah satu anggota keluarga.
c. Di rumah tersedia kotak berisi obat-obatan sederhana untuk P3K.
d. Tinggal di rumah dan lingkungan yang sehat.
e. Selalu memperhatikan kesehatan keluarga dan masyarakat.
Seorang bidan yang bekerja di komuniti harus mengetahui data wilayah kerjanya, data tersebut mencakup komposisi keluarga, keadaan sosial, ekonomi, adat kebiasaan, kehidupan beragama, status kesehatan serta masalah ibu dan anak balita. Keberhasilan bidan yang bekerja dibidang komuniti tergantung pada peningkatan kesehatan ibu dan anak balita di wilayah kerjanya.
Sasaran umum kebidanan komunitas asalah ibu dan anak dalam keluarga. Menurut undang-undang no.12 tentang kesehatan, yang dimaksud dengan keluarga adalah suami, istri, anak dan anggota keluarga lainnya.
Di dalam kesehatan keluarga, kesehatan istri mencakup kesehatan masa pra kehamilan, persalinan, pasca persalinan dan masa di luar masa kehamilan (masa interfal) serta persalinan. Upaya kesehatan ibu dan anak dilakukan melalui peningkatan kesehatan anak dalam kandungan, masa bayi, masa balita dan masa pra sekolah. (Effendi, 2006).
D. Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa
Pembangunan kesehatan masyarakat adalah rangkaian kegiatan masyarakat yang dilaksanakan atas dasar gotong royong dan swadaya dalam rangka menolong diri sendiri dalam memecahkan masalah untuk memenuhi kebutuhannya dibidang kesehatan dan dibidang lain yang berkaitan agar mampu mencapai kehidupan sehat sejahtera. Soetomo (2006)
1. Konsep Masyarakat dan Konsep Sehat
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang bergaul, atau dengan istilah lain saling berintereaksi. Kesatuan hidup manusia berintereaksi menurut suatu sistm adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan terkait oleh suatu rasa identitas bersama. Sehat adalah suatau keadaan yang lengkap, meliputi : kesejahteraan fisik, mental, dan sosia, bukan hanya bebas dari penyakit dan kecacatan/ kelemahan.
Lembaga Sosial Desa atau Lembaga Kerja Pembangunan Masyarakat Desa (LKPMD) adalah suatu wadah kegiatan antar disiplin di tingkat desa, tiap kelurahan atau desa mempunyai lembaga semacam ini. Tugas utama lembaga ini adalah merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan pembangunan di desanya, termasuk juga pembangunan di bidang kesehatan. Oleh karena itu, tenaga kesehatan dari puskesmas dapat memanfaatkan lembaga ini untuk menjual idenya, dengan memasukkan ide-idenya ke dalam program LKPMD. (Waahit iqbal.dkk. 2009)
2. Tujuan dari Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa
Tujuan Umum :
Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat menolong diri sendiri dibidang kesehatan dalam rangka meningkatkan mutu hidup.
Tujuan Khusus :
• Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan potensi yang dimilikinya untuk menolong diri mereka sendiri dalam meningkatkan mutu hidup mereka.
• Mengembangkan kemampuan dan prakarsa masyarakat untuk berperan secara aktif dan berswadaya dalam meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri.
• Menghasilkan lebih banyak tenaga-tenaga masyarakat setempat yang mampu, trampil serta mau berperan aktif dalam kegiatan pembangunan desa.
• Meningkatnya kesehatan masyarakatdalam arti memenuhi beberapa indikator : Angka kesakitan menurun, angka kematian menurun terutama angka kematian bayi dan anak, angka kelahiran menurun, dan menurunnya angka kekurangan gizi pada anak balita.
3. Ciri – ciri Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa dan masyarakat Sehat
• Kegiatan dilaksanakan atas dasar kesadaran, kemampuan dan prakarsa masyarakat sendiri, dalam arti bahwa kegiatan dimulai dengan kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan yang memang dirasakan oleh masyarakat sendiri sebagai kebutuhan.
• Perencanaan kegiatan ditetapkan oleh masyarakat secara musyawarah dan mufakat.
• Pelaksanaan kegiatan berlandaskan pada peran serta aktif dan swadaya masyarakat dalam arti memanfaatkan secara optimal kemampuan dan sumber daya yang dimiliki masyarakat.
• Masukan dari luar hanya bersifat memacu, melengkapi dan menunjang, tidak mengakibatkan ketergantungan.
• Kegiatan dilakukan oleh tenaga-tenaga masyarakat setempat.
• Memanfaatkan teknologi tepat guna.
• Kegiatan yang dilakukan sekurang-kurangnya mencakup salah satu dari 8 unsur PHC.
4. Ciri – ciri Masyarakat Sehat
Ciri-ciri masyarakat sehat adalah sebagai berikut:
• Adanya peningkaatan kemampuan dari masyarakat untuk hidup sehat
• Mampu mengatasi masalah kesehatan sederhana melalui upaya peningkatan kesehatan (healt promotion), pencegahan penyakit (healt prevention), penyembuhan penyakit (curative), dan pemulihan kesehatan (healt rrehabilitation)tertama ibu dan anak
• Berupaya selalau meningkaatkan kesehatan lingkungan , terutama penyediaan sanitasi dasar yang dikembangkan dan dimanfaatan oleh masyarakat untukeningkatkan mutu lingkungan hidup.
• Selalu meningkatkan status gizi masyarakat berkaitan dengan peningkatan status sosial ekonomi masyarkat.
• Berrupaya selalu menurunkan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab dan penyakit. (Sumijatun.dkk.2005)
BAB III
TINJAUAN KASUS
PROGRAM STUDI KEBIDANAN STIKes MUHAMMADIYAH JAKARTA PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS
FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA
Nama Pewawancara : NAMAKU
Kelurahan : ATAP LANGIT Tanggal : 31 Desember 2015
Kecamatan : Jakarta
Kodia :
Responden : Bapak Joko dan Ibu Mujianti
a. Genogram dan Denah Rumah
a. Genogram Keluarga Bapak Joko dan Ibu Mujianti
GENOGRAM KELUARGA BAPAK JOKO
• Denah rumah bapak Joko
I. IDENTIFIKASI DIAGNOSA, MASALAH DAN KEBUTUHAN
• Diagnosa
a. Keluarga Bapak Joko dengan hipertensi.
b. Keluarga Bapak Joko dengan Kurangnya pengetahuan tentang bahaya merokok.
c. Keuarga Bapak Joko dengan pengetahuan rendah tentang PHBS.
• Dasar
1. Bapak Joko mengatakan mengalami hipertensi.
2. Sugiono mengatakan kurang mengetahui tentang bahaya merokok.
3. Bapak Joko mengatakan kurang pengetahuan tentang PHBS.
• Masalah
a. Keluarga Bapak Joko dengan keluhan pegal – pegal.
• Kebutuhan
a. Penyuluhan BPJS
b. Mengaktifkan kegiatan posyandu lansia
II. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
Tidak ada
III. TINDAKAN SEGERA
Tidak ada
IV. PERENCANAAN
Hari/tanggal : Rabu, 31 Desember 2016
Waktu : 09.00 WIB
1. Memberikan penyuluhan pada keluarga Bapak Joko tentang hipertensi.
2. Memberikan penyuluhan pada keluarga Bapak Joko tentang merokok.
3. Memberikan penyuluhan pada keluarga Bapak Joko tentang PHBS.
4. Memberikan penyuluhan tentang pengetahuan pegal – pegal.
5. Memberikan penyuluhan tentang BPJS.
6. Mengaktifkan kegiatan Posyandu Lansia.
V. PELAKSANAAN
Hari/Tanggal : Rabu, 31 Desember 2016
Waktu : 09.00 WIB
1. Memberikan penyuluhan tentang hipertensi
a. Pengertian hipertensi
b. Penyebab hipertensi
c. Pencegahan hipertensi
d. Pertolongan pertama hipertensi
2. Memberikan penyuluhan tentang penyakit merokok
a. Pengertian merokok
b. Jenis rokok
c. Akibat merokok
3. Memberikan penyuluhan tentang pegal - pegal yaitu:
a. Pengertian pegal – pegal.
b. Pelaksanaan
c. Indikator
4. Memberikan penyuluhan tentang pengetahuan PHBS
a. pengertian PHBS
b. .indikator PHBS
c. pelaksanaan PHBS
5. Memberikan Penyuluhan tentang BPJS
a. pengertian BPJS
b. pelaksanaan BPJS
6. Mengaktifkan kegiatan Posyandu Lansia
a. pelaksanaan
VI. EVALUASI
Hari/Tanggal : Kamis, 30 Desember 2016
Waktu : 12.00 WIB
1. Keluarga bapak Joko mengerti tentang hipertensi.
2. Keluarga bapak Joko mengerti tentang bahaya merokok.
3. Keluarga bapak Joko telah mengerti tentang pegal - pegal.
4. Keluarga bapak Joko dan ibu mujianti mengerti tentang PHBS.
5. Keluarga bapak Joko dan ibu mujianti mengerti tentang BPJS.
6. Mengaktifkan kegiatan posyandu lansia.
PROGRAM STUDI KEBIDANAN STIKes MUHAMMADIYAH JAKARTA PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS
FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA
Nama Pewawancara :NAMAKU .
Kelurahan : ATAP LANGIT
Tanggal : 31 Desember 2016
Kecamatan : Jakarta
Kodia :
Responden : ibu Karmi
1. Genogram dan Denah Rumah
a. Genogram Keluarga Bapak Anton dan Ibu Karmi
VII. IDENTIFIKASI DIAGNOSA, MASALAH DAN KEBUTUHAN
• Diagnosa
a. Keluarga Bapak Anton tidak konsumsi tablet Fe pada remaja.
b. Keluarga Bapak Anton dengan rendahnya pengetahuan tentang personal hygiene.
c. Keluarga Bapak Anton dengan malaria.
• Dasar
a. Bapak Anton mengatakan anaknya Desi tidak mengkonsumsi tablet Fe.
b. Ibu Karni mengatakan kurang mengetahui personal hygiene.
c. Bapak Anton mengatakan mengalami malaria selama 1 bulan terakhir.
• Masalah
a. Keluarga Bapak Anton dan ibu Karmi tidak mengetahui tentang influenza
• Kebutuhan
a. Penyuluhan tentang BPJS
• Denah rumah Bapak Anton dan Ibu Karmi
• Tidak terdapat wc dan
Septictank
• Tidak mempunyai kandang
VIII. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
Tidak ada
IX. TINDAKAN SEGERA
Tidak ada
X. PERENCANAAN
Hari/Tanggal : Kamis,30 Desember 2015
Waktu : 14.00 WIB
1. Memberikan penyuluhan pada keluarga Bapak Anton tentang tablet Fe.
2. Memberikan penyuluhan pada keluarga bapak Anton tentang personal hygiene..
3. Memberikan penyuluhan pada keluarga Bapak Anton tentang malaria.
4. Memberikan penyuluhan pada keluarga Bapak Anton tentang influenza.
5. Memberikan penyuluhan pada keluarga Bapak Anton tentang BPJS.
XI. PELAKSANAAN
Hari/Tanggal : Kamis,30 Desember 2015
Waktu : 14.00 WIB
1. Memberikan penyuluhan tentang tablet Fe.
a. Pengertian tablet Fe
b. Etiologi
c. Manfaat dan kegunaan.
d. Penatalaksanaan
2. Memberikan penyuluhan tentang personal hygiene
d. Pengertian personal hygiene
e. Macam-macam personal hygiene
f. Tujuan personal hygiene
g. Factor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene
3. Memberikan penyuluhan tentang malaria.
a. Pengertian malaria.
b. Cara pencegahan
c. Penatalaksanaan
4. Memberikan penyuluhan tentang influenza
e. Pengertian influenza
f. Gejala dan tanda influenza
g. Penyebaran influenza
h. Akibat influenza
i. Pertolongan pertama diare pada balita
5. Memberikan penyuluhan tentang BPJS.
a. Pengertian BPJS
b. Penatalaksanaan
EVALUASI
Hari/Tanggal : Kamis,30 Desember 2015
Waktu : 14.00 WIB
1. Keluarga Bapak Anton mengerti tentang tablet Fe.
2. Keluarga Bapak Anton mengerti tentang personal hygiene
3. Keluarga Bapak Anton mengerti tentang malaria.
4. Keluarga Bapak Anton mengerti tentang influenza.
5. Keluarga Bapak Anton mengerti tentang BPJS.
BAB IV
PEMBAHASAN
Saat melakukan Survey Mawas Diri keluarga Bapak Joko dan Bapak Anton malu-malu saat dilakukan pengkajian data yaitu mengenai penyakit yang di derita keluarga Bapak Joko yaitu kebiasaan merokok, tidak PHBS dan penyakit diare. pada bapak Anton mengenai masalah kesehatan yaitu penyakit malaria,influenza,serta ibu Karmi kurang mengetahui personal hygiene,Setelah dilakukan penyuluhan keluarga Bapak Joko dan Bapak Anton dapat mengetahui tentang penyakit diare,malaria,influenza,bahaya merokok,pentingnya PHBS dan personal hygiene. Serta keluarga Bapak joko dan Bapak Anton bersedia untuk memeriksakan penyakitnya kepada tenaga kesehatan terdekat.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuhan Kebidanan Komunitas adalah kegiatan atau pelayanan kesehatan berdasarkan sistem pendekatan edukatif masalah kesehatan melalui Puskesmas dimana setiap individu atau kelompok masyarakat dibantu agar dapat melakukan tindakan-tindakan yang tepat dalam mengatasi kesehatan mereka sendiri.
1. Tujuan PKMD
a. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat menolong diri sendiri dibidang kesehatan dalam meningkatkan mutu hidup
b. Tujuan Khusus
1) Membutuhkan kesadaran masyarakat akan potensi yang dimilikinya untuk menolong diri mereka sendiri dalam meningkatkan mutu hidup mereka.
2) Mengembangkan kemampuan dan prakarsa masyarakat untuk berperan aktif dan berswadaya dalam meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri.
3) Menghasilkan lebih banyak tenaga masyarakat setempat yang mampu terampil serta mau berperan aktif dalam kegiatan pembangunan desa.
Disamping itu terdapat kegiatan yaitu KK binaan yaitu kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan pada keluarga untuk mengetahui pendidikan kesehatan dan juga dapat mendorong timbulnya kreativitas dan inisiatif setiap individu atau kelompok masyarakat untuk ikut secara aktif dalam program-program kesehatan didaerahnya dan menentukan prioritas program sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat yang bersangkutan.
Dengan adanya kegiatan KK binaan diharapkan keluarga dapat mengetahui tentang pendidikan kesehatan dan mampu berprilaku PHBS demi meningkatkan derajat kesehatan dalam keluarga.
B. Saran
Diharapkan masalah yang muncul di lingkungan masyarakat dapat teratasi dengan baik dan cepat agar tidak menimbulkan suatu masalah yang berkelanjutan yang dapat merugikan kesehatan pada masyarakat dan masyarakat dapat menerapkan Asuhan yang diberikan.
1. Bagi tenaga kesehatan
Diharapkan tenaga kesehatan terutama bidan desa agar dapat memberikan penyuluhan atau pendidikan kesehatan terhadap masyarakat Desa Fajar Agung barat agar masyarakat mengerti dan menyadari tentang pentingnya kesehatan.
2. Bagi Institusi
Diharapakan institusi kedepan nya bisa menempatkan mahasiswanya di desa yang benar-benar memerlukan pendidikan kesehatan.
a. Kepada keluarga Joko dan Bapak Anton Dapat merubah kebiasaan buruk yaitu merokok.
b. Mencari informasi tentang penyakit diare,malaria,influenza.
c. Jangan enggan bertanya untuk mendapatkan pendidikan kesehatan.
d. Menjaga kesehatan keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Bari Saifuddin, Abdul.2010,Panduan Pencegahan Infeksi untuk fasilitas pelayanan kesehatan dengan sumber daya terbatas.Jakarta.Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Departemen Kesehatan RI. 2010. Krida Bina Lingkungan Sehat, Jakarta : Balai Pustaka
Departemen Kesehatan RI, 2005.Asuhan Kebidanan Komunitas
Efendi, Nasrul. 2008. Asuhan Keperawatan Masyarakat. Jakarta : EGC
Machfoedz, Irchan. 2007. Statistik Deskriptif Bidang Kesehatan, Keperawatan dan Kebidanan. Jakarta : Fitramaya
Maryunani, Anik.2010.Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan.Jakarta : TIM
Harijanto, 2004, Waspadai Malaria, CahayaRemadja Bandung
www.bahankuliahkesehatan.blogspot.com
LAMPIRAM-LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Armstrong, Sue. 2011. Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan. Jakarta: Arcan
Day 1998. Nyamuk Penular Malaria, Dalam Jurnal Data dan Informasi Kesehatan, Pusdatin, Depkes RI, Jakarta 2008.
Depkes RI, Pedoman Ekologi dan Aspek Perilaku Vektor, Direktorat Jenderal PPM-PL, Departemen Kesehatan RI, Jakarta 2011.
Doenges E Marilynn. 2010. Rencana Asuhan Keperawatan. EGC: Jakarta
Istiqomah. Indriana N. Asuhan Keperawatan Rematik. Monica Ester. Jakarta : EGC. 2009.
Jackson, A. 2012. Bye..Bye..Smoke. Jakarta : Nextmedia
Kalim, Handono. 2006. Ilmu Penyakit Dalam. Balai Penerbit FKUI: Jakarta
Mandagi, Jeanne. 2006. Masalah Narkotika dan Zat Adiktif Lainnya serta
Penanggulangannya. Jakarta : Bina Darma Pemuda Printing
Mansjoer, Arif. 2010. Kapita Selekta kedokteran. Media Aesculaapius FKUI:Jakarta.
Nugroho, Agung. 2010. Malaria Dari Molekuler ke Klinis.Jakarta : EGC
Posting Komentar untuk "ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA BAPAK JOKO DAN BAPAK ANTON DI DESA ATAP LANGIT RT 01 RW 01 KECAMATAN JAKARTA KABUPATEN JAKARTA PROVINSI JAKARTA"
Posting Komentar